Lihat ke Halaman Asli

Teknik Menghafal "Jembatan Keledai"

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saat ini sudah dikenal teknik belajar dengan metode tertentu yang membuat mudah dan gampang ingat. Namanya bermacam-macam dan untunglah teknik ini ditemukan oleh para putra negeri Indonesia ini sendiri. Intinya adalah menkombinasikan peran otak kiri dan kanan secara simultan, bersamaan.

Waktu SD dan SMP dulu saya diajari ayah teknik menghafal dengan sebutan "Jembatan Keledai". Sampai sekarang saya tidak tahu mengapa disebut jembatan keledai. Karena waktu diajari saya tidak menanyakannya, karena saya hanya konsen pada caranya dan lalu bagaimana mengaplikasikannya. Apa mungkin karena bentuknya adalah menyingkat kalimat atau kata menjadi lebih pendek, sehingga diibaratkan dengan "keledai" yang lebih kecil.

Dulu saya juga diajari teknik berhitung (perkalian) dengan bantuan jari. Dan teknik ini memang benar-benar membantu saya mengejar prestasi di kelas. Sekarang mungkin yang dikenal (populer) dengan nama jarimetika.

Menghafal dengan jembatan keledai saya aplikasikan untuk hafalan yang mengharuskan urutannya harus benar. Tidak boleh terbalik-balik. Caranya adalah dengan membuat akronim/singkatan kata-kata kuncinya, lalu singkatan itu digabung menjadi sebuah kalimat pendek yang mudah kita ingat.

Dengan jembatan keledai ini bahkan saat itu saya mampu menghafal Bab dan Ayat UUD 45, di mana saat itu (dulu) sedang getol-getolnya ada lomba Cerdas Cermat antar SD/SMP dengan materi P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)....

Lihat saja.. hanya menyanyikan lagu Padamu Negeri saja, kadang kita suka terbalik-balik syairnya...

.... Padamu negeri kami .... (berjanji, berbakti atau mengabdi dulu?)....

Kalau aku aku singkat dengan "BBM"... jadi urutannya mengabdi itu pasti yang terakhir...

Di perusahaanku ada 10 falsafah yang berusahan dibuadayakan oleh keluarga besarnya. Nah untuk menghafal ke-10 falsafah itu aja susah, apalagi diminta untuk mengurutkan dengan urutan yang benar. Tapi dengan jembatan keledai ini, ternyata aku sukses menghafal sekaligus mengurutkannya dengan benar. Caranya adalah mengambil satu "suku kata" paling depan, lalu dirangkai menjadi satu kalimat pendek yang mudah diucapkan/diingat.

Daya ingat ketika masih anak-anak atau remaja mungkin masih unggul dengan orang dewasa atau orang tua. Jadi ndak ada salahnya jembatan keledai ini kita pakai untuk membantu menghafal dan mengingat sesuatu yang harus dihafal dan diingat, baik di rumah terlebih di tempat kerja.

Syukrulah saat ini, teknik menghafal dengan cepat dan efektif sudah sangat berkembang... Semua tentu sangat bermanfaat bagi anak-anak sekolah. Kita sebagai orang tua tentu perlu belajar juga untuk membantu anak-anak kita di rumah menerapkan teknik-teknik tersebut. Anak-anak harus kita dampingi dalam belajar dan dibantu dengan teknik belajar yang baik dan efektif, sebagaimana orang tua saya (kita) dulu juga mengajarkan teknik belajar dengan baik dan efektif kepada saya (kita).....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline