Lihat ke Halaman Asli

Teknik Motivasi Dengan Ancaman

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1289872214819476378

Perkembangan dunia usaha yang agak berat saat ini membuat sejumlah manajemen melakukan strategi tertentu yang rerlatif tidak berpihak pada karyawan. Mulai dari strategi untuk "mendorong" karyawan mengundurkan diri untuk menghindari PHK sehingga perusahaan tidak terlalu merugi karena harus mengeluarkan pesangon. Ada pula teknik motivasi yang mulai cenderung berdasarkan ANCAMAN. . . Yang saya sebutkan terakhir, teknik motivasi dengan ancaman, mengingatkan saya pada para pekerja Romusha saat zaman penjajahan.  Ancaman itu saat ini bisa berupa Surat Peringatan hingga ke pemecatan misalnya selalu diteriakkan oleh manajemen kepada para karyawan yang mulai kritis, ataupun kurang setuju dengan kebijakan dan model kepemimpinan mereka.  Untuk yang pemecatan jelas mereka akan berpikir seribu kali, karena mereka tentu harus mengeluarkan pesangon yang sangat besar! Ini tentu berusaha dihindarinya... Tapi mungkin saya kurang pengetahuan, jika saat ini memang ada perusahaan yang berhasil dengan teknik motivasi ancaman ini. Adakah? [caption id="attachment_75474" align="alignnone" width="281" caption="Tim manajemen "gadungan" di pejuangan"][/caption] Saya sendiri pernah mengalami dan merasakan teknik motivasi ancaman ini. Memang berhasil dalam jangka pendek, tapi dalam jangka panjang teknik ini bisa menjadi bumerang bagi kinerja tim. Karena seorang yang diancam jelas akan bekerja dengan setengah hati (mungkin juga ada yang dengan sakit hati). Dengan demikian ia tidak akan peduli dengan pekerjaan tim lainnya, karena ia hanya akan fokus pada pekerjaannya. Hubungan (pimpinan-anak buah) dalam jangka panjang pun tidak akan berlangsung baik. Entahlah.... tapi teknik motivasi dengan ancaman ini telah menimbulkan suasana kerja yang tidak nyaman. Dan biasanya, satu per satu karyawan memilih mengundurkan diri. Jelas, ancaman mereka berhasil! Tapi tidak berhenti sampai di situ dong. . . .Jika anak buah tidak lagi di bawah pimpinan yang menerapkan teknik motivasi ancaman, maka bisa dipastikan ia akan membeberkan kelemahan sikap pimpinannya (teknik motivasi dengan ancaman) itu. Citra negatif pun terbangun dari mulut ke mulut.  Bagaimana menurut Anda? Salam Kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline