Lihat ke Halaman Asli

Sepi...

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kulihat jelaga hitam itu
Bertaburan di relung sukmamu

Seberkas harapan ingin mengusapnya
Sayangnya tak pernah kau biarkan
Bukan tanganku tak mampu menggapainya
Tapi jarimu terburu menepisnya

Pilu rasanya hatiku
Kabut itu telah merenggutmu dari genggamanku
Angin itu meratakan harapanku

Kadang ingin berlari menjauh
Ku buang wajah seolah tak mau tau
Namun naluri hati tak pernah sanggup
Jiwa kecilku terlanjur terpaku ke arahmu

Bukan ku tak sanggup kehilangan
Namun aq adalah jiwa yang menghargai kenangan
Kau yang selalu ada saat pedihku
Seharusnya ada dalam setiap tawaku

Keheningan dukamu dalam kehampaan
Merasuki relungku yang terdalam

Batu kajang, 25 oktober 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline