Lihat ke Halaman Asli

Era Leadership 4 : 0

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(bagian pertama) Guno Tri Tjahjoko http://digitaleadership.biz Pada saat kampanye Pemilihan Presiden Amerika 2012 saya menjadi anggota jejaring sosial tim Barack Obama. Saya ingin tahu bagaimana strategi tim kampanye Obama memobilisasi massa. Dalam hal ini saya ingin mendapat pengalaman bagaimana Obama memengaruhi kaum muda melalui jejaring sosial atau internet. Selain itu saya juga mengadakan pengamatan sampai sejauh mana kekuatan peran jejaring sosial dalam mendukung kandidat. Saya menerima email setiap minggu dari tim sukses Obama. Dibawah ini saya kutipkan salah satu email dari tim sukses Obama, sebagai berikut : I want to win Friend -- I can't do this on my own. Before tonight's fundraising deadline, I'm asking for your help. We're on the brink of a milestone American politics has never seen: 10 million grassroots donations in one election year. Together, we've reached major milestones in the past -- because you helped get us there. I hope you'll step up now and help reach one more. Chip in $5 or more today: Thank you, Barack Dari kutipan email tersebut, Obama menghimbau 10 juta pendukungnya di jejaring sosial untuk untuk menyumbangkan $ 5 atau $ 10. Obama menyebut mereka sebagai kelompok akar rumput yang mampu ‘membuat' sejarah baru di Amerika. Strategi pemenangan dengan melibatkan kaum muda melalui jejaring sosial tidak bisa disangkali merupakan bagian penentu kemenangan Obama. Hal ini diakui Obama pada saat pidato kemenangan pemilihan Presiden 2008 : "Saya tidak pernah menjadi calon yang paling berpeluang untuk jabatan ini. Kami tidak punya uang atau dukungan banyak sejak awal. Kampanye kami dibangun oleh para pekerja yang merogoh uang tabungan mereka yang tek seberapa, dan menyumbang lima sampai sepuluh atau dua puluh dolar demi perjuangan" Tampaknya strategi sukses Obama tahun 2008 terulang lagi pada Pilpres 2012. 

Namun tidak banyak yang tahu dibalik sukses Obama tersebut tidak bisa lepas peranan Joe Rospars yang merancang website mybarackobama.com. Rospars secara intensif mengampanyekan program Obama kepada para anggota setiap minggu. Selain itu peranan Chris Hughes mantan pendiri Facebook dalam menggaet jutaan pendukung melalui jejaring sosial baik Twitter maupun Facebook menentukan juga kemenangan Obama. Pemimpin yang memasuki generasi 4:0, dia menyadari peranan internet sebagai sarana efektif untuk memobilisasi massa. Berbeda dengan leadership 1:0 yang menekankan pentingnya pengaruh kedudukan yang dijabat seseorang dalam memengaruhi orang lain. Sebaliknya leadership 2:0 lebih menekankan pengaruh relasi pribadi (fungsional) antara pemimpin dengan yang dipimpinnya. Sedangkan leadership 3:0 berfokus pada pengaruh karakter dan nilai-nilai pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya. Memasuki era informasi yang ditandai dengan adanya revolusi teknologi informasi, maka peranan jejaring sosial memiliki pengaruh yang dahsyat terhadap perilaku manusia. Dua prinsip leadership 4 : 0 1. Relasi siapa terhubung dengan siapa Dalam konteks leadership 4 : 0 sang pemimpin tidak bisa memonopoli pengaruh, sebaliknya dia harus berlaku egaliter (kesamaan kedudukan). Karena dalam dunia maya semua sekat birokrasi, jabatan dan kebesaran seseorang menjadi ‘kurang bermakna'. Prinsip dalam jejaring sosial ialah pemimpin mengetahui berhubungan dengan siapa. Tim sukses Obama berani mengklaim 10 juta pendukung dalam jejaring sosial, karena hal ini telah dihitung oleh tim suksesnya. Satu orang bisa terhubung dengan minimal 500 orang. Dari 500 orang tersebut masing-masing memiliki jaringan yang saling berinteraksi yang tidak terhitung banyaknya. 2. Penularan pengaruh terhadap orang lain Oleh karena jejaring sosial memiliki ranting-ranting, maka pengaruh pemimpin 

dapat ditularkan melalui ranting-ranting jejaring tersebut. Dengan kata lain pengaruh pemimpin efektif, karena dia tidak hanya memengaruhi satu orang saja, melainkan bisa mencapai ribuan, ratusan ribu dan jutaan dalam hitungan detik. Faktor penularan tersebut yang sangat berpengaruh terhadap kemenangan Obama. Dengan ajakan menyumbang minimal $ 5 atau $ 10, mereka merasa dilibatkan. Bukan hanya itu mereka yang menyumbang tersebut juga diajak makan bersama dalam kampanye Obama. Dua prinsip tersebut yang menandai era leadership 4 : 0, dimana jutaan anak muda setiap hari mengupdate status mereka. Bukan hanya anak muda, tetapi mereka yang tergolong kelompok kelas menengah dan atas tidak bisa dipisahkan dari penggunaan internet setiap hari. Dengan demikian leadership 4 : 0 ditandai adanya relasi siapa terhubung dengan siapa dan penularan pengaruh melalui jejaring sosial. Bagaimana dengan para pemimpin di negeri ini ? Apakah mereka memanfaatkan internet secara positif untuk memobilisasi massa ? (bersambung Hukum Leadership 4:0 : Pengaruh Tiga Derajat) kaki Merapi, 14 Januari 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline