Dono: Lho? kok ilang?
Kasino: Lu sih, meleng aja!
Dono: Lah situ sih ngajak berantem.
Kasino: Lu yg gak ngarti!!
Dono: Ngarti apa?
Kasino: Gua dah nyanyi buat kode, lu bengong aja.
Dono: Lho? nyanyian tadi kode toh!?
Kasino: BODOH DIPIARA, KAMBING DIPIARA BISA GEMUK!!!!
Mayoritas penduduk Indonesia pasti pernah setidaknya satu kali menyaksikan sepenggal dialog lucu antara Dono DKI dan Kasino DKI di atas. Biasanya lebih familiar dengan guyonan "yang baju merah jangan sampai lepas". Dialog tersebut memang menjadi salah satu adegan dalam Film Warkop DKI Pintar-Pintar Bodoh yang paling berkesan.
Adegan dimulai dengan Dono dan Kasino yang sedang mengamen di sebuah warung makan tenda sederhana dimana ada seorang gadis cantik berbaju merah yang sedang menikmati santap malamnya. Kasino yang terlanjur memainkan gitarnya berusaha memberi kode kepada Dono agar fokus kepada gadis itu. Dasar, si Dono sendiri malah sedang asyik menggoda wanita lain dan tidak mengerti dengan maksud nyanyian Kasino yang bercampur dengan kode-kode. Alhasil jadilah sepenggal dialog di atas.
Siapa yang tak kenal grup lawak legendaris yang merajai layar lawak Indonesia di kisaran dekade 1980 dan 1990 bernama Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro)? Film-film komedi mereka selalu menjadi tontonan yang laris, bahkan diindentikkan dengan momen Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya film-film Warkop DKI didapuk oleh semua saluran televisi pada masa itu untuk mengisi waktu Lebaran. Sungguh sangat memorable. Bahkan baru-baru ini kelucuan mereka bertiga berusaha dihidupkan kembali dalam film berjudul 'Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss!'. Namun, tanpa mengkerdilkan peran setiap insan perfilman yang terlibat dalam pembuatan Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss!, menghidupkan sari-pati komedi Warkop DKI tanpa personil asli beserta timnya tentu menjadi tantangan yang sangat berat. Karena nature Warkop DKI adalah karakter yang saling melengkapi dari Dono, Kasino, Indro lalu ditopang dengan bahan lawakan yang cerdas dan sederhana.