Lihat ke Halaman Asli

Pemimpin Kami Miskin, Kami Rakyatnyalah yang Kaya

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru saja, saya melihat antrian panjang para orang kaya yang pura-pura miskin. Mereka berdiri berlelah-lelah hanya untuk bensin yang naik cuma Rp2.000. Mereka benar-benar
tidak tahu diri. demi Rp2.000 / liter, mau mengantri hingga berjam-jam. Membawa sepeda motor yang kapasitasnya tidak lebih 4 -5 liter dengan sabar.
Mereka adalah orang-orang kaya yang benar-benar kurang ajar.culas, pelit. Ingin menghabiskan subsidi negara di detik-detik terakhir.

Wajah mereka bolehlah lelah.
Sebahagiaan malah terlihat masih berumur di bawah 19 tahun. Kebanyakan mahasiswa.
Apa mereka tidak sadar membeli bensin Rp4.500 berarti membuat negara bangkrut? Miskin? Bubar? Hancur berantakan.
Mereka adalah lintah-lintah penghisap yang mencoba bersembunyi di balik keluguan dan wajah linglung.
Ada juga yang berwajah bapak tua dengan menggendong anak-anaknya 3 orang dengan istrinya duduk pura-pura tidak nyaman di bagian belakang yang sudah sangat sempit.
Jangan iba dengan wajah lelah dan tua mereka.
Mereka adalah orang kaya Versi Negara yang pura-pura miskin !

Ada lagi seorang tukang becak kaya yang pura-pura miskin. Dia mengantri minyak dengan pakaian lusuh dan kusam. Pastilah dia aktor kaya yang pura-pura miskin dan berpenampilan sehebat mungkin agar dapat menghisap subsidi negara. Keterlaluan!
Sungguh buruk kelakuannya.

Ada juga seorang pemuda yang katanya mendorong sepeda motor dari 3 km jauhnya karena bensin habis dimana-mana. Terpaksa ia mendorong motornya karena khawatir besok tidak mendapatkan lagi bensin Rp4.500. Lihatlah pemuda kaya ini ! Hanya untuk minyak subsidi mau mendorong sepeda motor 3 km jauhnya. Benar-benar pemuda yang tidak dapat di contoh oleh generasi muda yang seharusnya cinta tanah air, bangsa dan negara.

Malam ini, saya melihat begitu banyak orang kaya yang berpura-pura miskin. Mereka adalah drakula bensin. Mereka adalah penghisap APBN negara. Mereka adalah para orang kaya yang melawan negara. Mereka adalah pengkhianat yang melawan kebijaksanaan pemerintah.

Kasihan Negara!
Kasihan Anggota Dewan!
Kasihan Menteri-menteri.
Kaasihan Pertamina.
Kaasihan pemilik SPBU.
Mereka harus melawan para orang kaya yang pura-pura miskin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline