Lihat ke Halaman Asli

GUNAWAN SISWANTORO

Mahasiswa Pertanian Universitas ISLAM MALANG

Ketahanan Pangan, Perlu Inovasi Pertanian Modern untuk Pertanian Tomat

Diperbarui: 4 November 2024   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketahanan pangan kini menjadi tantangan besar akibat pertumbuhan populasi yang pesat dan dampak perubahan iklim. 

Produksi pangan harus meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sementara cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan mengancam hasil panen. 

Tomat, sebagai sumber gizi dan komoditas ekonomi penting, menghadapi berbagai hambatan, seperti serangan hama, penyakit, dan ketidakstabilan cuaca.

Inovasi teknologi dalam budidaya tomat, seperti penggunaan sensor tanah untuk irigasi pintar dan pemupukan presisi, dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dengan lebih efisien dan ramah lingkungan. 

Integrasi teknologi informasi juga memungkinkan petani untuk memantau kondisi tanaman dan mengambil keputusan yang lebih tepat. 

Kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan petani sangat penting dalam menghadapi tantangan ini demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Ilustrasi - Sistem IoT Pada Sektor Pertanian. (Sumber: stock.adobe.com)

Maka perlu adanya Inovasi dalam budidaya tomat dapat membantu mengatasi tantangan ketahanan pangan yang semakin mendesak akibat pertumbuhan populasi dan perubahan iklim.

Ketahanan pangan dan inovasi dalam pertanian tomat sangat penting untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas. 

Menurut FAO, produksi tomat global mencapai sekitar 180 juta ton per tahun, dengan negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Amerika Serikat menyumbang lebih dari 50% dari total produksi tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline