Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Sianturi

Content Writer

Sinopsis Film No Escape, Penggambar Bentuk Kudeta di Satu Negara

Diperbarui: 19 Januari 2024   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(No Escape sumber imdb)

Selamat datang para pemirsa penikmat sinematik, pembaca, dan Kompasianer! Kali ini saya, Gunawan Sianturi ingin membahas film "No Escape", salah satu film yang cukup menarik dibicarakan. 

Bagi yang belum tahu, film ini tergolong film aksi dengan menampilkan alur cerira pemberontakan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi dan diikuti oleh adegan aksi yang cukup memacu adrenalin. 

Perlu tahu kalau film ini juga cukup cocok untuk dinikmati bersama keluarga, sebab menceritakan pengorbanan seorang Ayah yang mencari jalan agar anak, dan istrinya lepas dari ancaman pemberontakan.

Film ini pun dianggap mampu menyampaikan pesan yang baik terhadap ikatan anak dan orang tua.

Diisi oleh beberapa pemeran populer, termasuk Owen Wilson, dan Lake Bell, film ini mengangkat cerita yang jarang tersentuh di dunia sinematik.

Agar tidak penasaran seperti alur cerita film ini, ikuti terus artikel berikut yang akan memuat informasi film "No Escape", beserta sinopsis film tersebut.

Sinopsis Film No Escape

Sinopsis No Escape menceritakan sosok Ayah ataupun orang tua yang berupaya maksimal untuk menempatkan keluarganya ke tempat aman pasca kabar munculnya pemberontakan di kota yang ia datangi. 

Sebelumnya, dalam konteks film ini, penonton diberikan pemahaman baru bahwa ada pihak yang lebih fokus pada keuntungan pribadi daripada dampak positif bagi negara yang bekerjasama. 

Hal ini tercermin dalam pemberontakan masyarakat di suatu negara di Asia Tenggara sebagai respons terhadap kerjasama antara perusahaan Cardiff dan negara tersebut, yang tujuannya terkesan lebih kepada pengendalian daripada memberikan manfaat bagi negara tersebut.

Singkat cerita, sang ayah bernama Dwyer digambarkan mempunyai keluarga yang ingin memulai hidup baru ke sebuah tempat di Asia Tenggara.  Ia mempunyai bisnis yang sedang berkembang, dan kepindahan itu diharap membawa peluang ke arah yang lebih baik. Annie, sang istri dan bersama kedua anaknya ingin melanjutkan hidup dengan tenang di tempat yang baru. Akan tetapi, tidak terduga bahwa harapan itu harus pupus lantaran peristiwa konflik politik yang rumit terjadi.

Bentuk kudeta yang belum pernah mereka bayangkan ternyata tengah terjadi di kota baru mereka. Konflik tersebut menyebabkan perpecahan serta kekacauan yang cukup besar sehingga Dawyer harus terjebak dalam situasi sulit. Sebagai kepala rumah tangga, ia kesulitan berkomunikasi karena terdapat batasan bahasa. Karena batasan komunikasi dan akses keselamatan yang pasti, Dawyer mencoba mempelajari sekaligus menghindari konflik yang terjadi di sana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline