Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Sianturi

Content Writer

Mengapa Bullying atau Perundungan di Sekolah Harus Ada?

Diperbarui: 9 Oktober 2023   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ilustrasi. Opini terkait kekerasan oleh siswa, foto: pexels)

Saya adalah salah satu siswa yang dulu pernah merasakan menjadi korban bullying atau bahkan perudungan di lingkungan sekolah, saya memiliki pendapat pribadi terkait hal ini. 

Namun bila berkaca pada data, perundungan di lingkungan sekolah adalah masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan siswa. 

Sekolah cenderung memilih untuk mengatasi perundungan dengan tegas dan menyediakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung bagi semua siswa. 

Banyak sekolah dan organisasi telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah perundungan, seperti mengadakan program pelatihan, mendukung korban, dan menerapkan aturan yang ketat terhadap pelaku perundungan. 

Akan tetapi, apakah bullying atau perudungan harus ada?

Memang penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang ramah dan inklusif.

Perlu tahu bahwa perudungan berdampak kepada korban yang biasanya akan merasakan beberapa seperti direndahkan, luka fisik, dan emosional.

Dalam sisi psikologis, perundungan di lingkungan sekolah tidak boleh ada, sebab hal itu berujung pada tindakan yang merugikan, merendahkan, atau menyakiti fisik maupun emosi seseorang, dan tidak memiliki tempat dalam pendidikan atau masyarakat. 

Semua siswa berhak untuk merasa aman dan dihormati di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, perundungan harus dilarang dan diperangi dengan tegas. 

Upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari perundungan selalu diprioritaskan demi kesejahteraan siswa dan pembentukan karakter yang baik. 

Namun, menurutku itu juga sekaligus melemahkan mental dan karakter siswa. Dampak kekerasan oleh siswa (bullying) memang penting untuk ditinjau, tetapi reaksi terhadap bullying lebih penting daripada pelakunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline