Lihat ke Halaman Asli

Fransiskus Asisi dan Maria

Diperbarui: 26 Oktober 2024   04:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

schristusmedium.com

Siapa Maria Bagi Fransiskus Asisi

Dalam sejarah Gereja, sosok Santa Maria telah menjadi pusat devosi bagi jutaan umat Kristiani. Lebih dari sekadar seorang ibu dari Yesus, Maria dipandang sebagai teladan iman, kasih, dan kerendahan hati. Penghayatan inilah yang membawa Fransiskus pada sebuah penghayatan penuh dlam hidupnya dan terlebih dalam persaudaran yang ia bangun dan berharap untuk terus dihidupi.

Thomas Celano berkata bahwa Fransiskus penuh dengan cinta yang tak terucapkan kepada Bunda Yesus "karena melalui dialah Tuhan yang agung menjadi saudara kita" 2Cel 198 dan "karena/dengan pengantaraan dialah kita memperoleh belas-kasihan Allah", kata Bonaventura.

Dalam kata-kata sederhana Thomas Celano dan Bonventura ini terungkap motivasi yang lebih mendalam penghormatan Fransiskus pada Madona, yaitu inkarnasi. Inkarnasi Putra Allah menjadi dasar dari seluruh hidup religiusnya, dan dengan penuh perhatian ia mengikuti secara total jejak sang Sabda menjadi daging. Karena itu haruslah diperlakukan dengan cinta yang lebih mendalam Perempuan itu, bukan saja karena dia telah menjadikan Allah dalam kondisi kemanusiaan kita, melainkan juga karena "telah menjadikan Tuhan yang agung itu saudara kita dan dengan demikian kita memperoleh belas kasih Allah". Itu menyatu dalam karya penebusan kita; kita harus berterima kasih atas itu, ketika kita bersyukur kepada Fransiskus mengungkapkan terima kasihnya ini dalam "Credo" agungnya, di mana dia memuji karya penyelamatan: "Allah Yang Mahakuasa, Mahakudus, Mahatinggi dan Mahaluhur, Bapa yang kudus dan adil, Tuhan raja langit dan bumi, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau sendiri, sebab dengan kehendak-Mu yang kudus dan oleh Putera-Mu yang tunggal bersama Roh Kudus, Engkau telah menciptakan segala sesuatu yang rohaniah dan badaniah; dan kami Kauciptakan menurut citra dan persamaan-Mu, Kau tempatkan di firdaus.....Engkau telah membuat Dia yang sungguh Allah dan sungguh manusia, lahir dari Santa Maria tetap Perawan yang mulia dan amat berbahagia.

Santo Bonaventura menceritakan, bahwa setelah menyelesaikan perbaikan gereja San Damiano, maka  untuk menghindarkan diri dari sifat malas, Fransiskus pun mulai mengerjakan perbaikan gereja Santo Petrus yang letaknya agak lebih jauh dari kota Assisi, karena devosinya yang khusus kepada Pangeran para Rasul itu (Petrus). Setelah menyelesaikan pekerjaannya di gereja Santo Petrus, Fransiskus datang ke suatu tempat yang dinamakan Portiuncula. Di tempat ini ada sebuah gereja tua yang didedikasikan kepada Santa Perawan Bunda Allah. Pada waktu Fransiskus datang ke situ, gereja itu sudah ditinggal kosong tak terurus. Dengan kata-katanya sendiri Bonaventura melanjutkan: Fransiskus mempunyai devosi secara istimewa kepada Ratu dunia, dan ketika dia melihat, bahwa gereja itu sudah ditinggalkan tak terurus, maka dia mulai berdiam di situ secara tetap agar dapat memperbaikinya. Ia mendengar, bahwa malaikat-malaikat seringkali mengunjungi gereja itu bdk. 1Cel 106, maka gereja itu biasa disebut  gereja 'Santa Maria para malaikat', dan ia mengambil keputusan untuk diam di situ secara permanen, karena rasa hormatnya terhadap para malaikat dan cintanya kepada Bunda Kristus. Ia mencintai tempat ini lebih daripada tempat-tempat lain di dunia. Di sinilah ia memulai hidup religiusnya secara kecil-kecilan; di sini dia membuat kemajuan luar biasa, dan ke sini pula dia datang kembali untuk suatu akhir yang membahagiakan. Menjelang ajalnya, dia mempercayakan tempat ini kepada para saudara, karena tempat ini adalah tempat amat tersayang bagi Santa Perawan bdk. 1Cel 88 dan 106.

Bagi Fransiskus, Maria adalah seorang perawan dan Bunda Allah, penuh kemuliaan, suci-murni secara total, contoh sempurna seorang hamba Tuhan yang penuh ketaatan kepada kehendak Allah, rendah dan miskin seperti Puteranya sehingga peri kehidupannya harus ditiru, dan Maria adalah satu-satunya Ratu yang dipenuhi rahmat dan segala keutamaan; dia adalah Perawan yang dijadikan Gereja. Singkatnya, bagi Fransiskus, Maria adalah 'Bunda segala kebaikan'. Oleh karena itu dia mempraktekkan devosi kepada Bunda Maria secara luarbiasa dan memanjatkan doa-doanya kepada Maria sebagai Bunda Pengantara dan Pembela Ordo. Para penulis riwayat hidupnya yang awal melaporkan, bahwa Fransiskus sangat mengasihi Maria dengan cinta kasih yang tak terkatakan, karena oleh Maria-lah Tuhan yang Maha Agung menjadi Saudara kita, dan melalui dialah kita memperoleh belaskasihan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline