Lihat ke Halaman Asli

Apakah Venezuela Akan Bangkrut? Bagaimana Tanggung Jawab Pemerintah terhadap Rakyatnya yang Menderita?

Diperbarui: 20 April 2022   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Negara Amerika Selatan telah terperangkap dalam spiral ke bawah selama bertahun-tahun dengan meningkatnya ketidakpuasan politik yang semakin didorong oleh hiperinflasi yang meroket.

Lebih dari 5,6 juta orang Venezuela telah meninggalkan Negara itu dalam beberapa tahun terakhir. Lantas apa sebenarnya yang melatarbelakangi krisis yang mengguncang Venezuela?

Ini akan menjadi pertanyaan yang tidak biasa untuk dipertanyakan di sebagian besar Negara, tetapi di Venezuela banyak yang ingin tahu persisnya setelah pemimpin oposisi Juan Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai pejabat presiden pada 23 Januari 2019.

Langkah itu merupakan tantangan langsung terhadap kekuasaan Presiden Maduro, yang telah dilantik untuk masa jabatan enam tahun kedua hanya dua minggu sebelumnya.

Tidak heran, Presiden Maduro tidak menyambut baik langkah saingannya, yang dicap sebagai strategi Amerika Serikat untuk menurunkan tahtanya.

Ia juga mengatakan bahwa dia adalah presiden konstitusional dan akan tetap seperti itu.

Terlepas dari upaya Guaido untuk membuat militer mengalihkan kesetiaan mereka kepadanya, angkatan bersenjata sebagian besar tetap setiap kepada Presiden Maduro, yang partai sosialisnya juga memiliki pegangan kuat pada badan pemilihan dan mahkamah agung.

Mengapa kursi presiden diperdebatkan?

Nicolas Maduro pertama kali terpilih pada April 2013 setelah kematian mentor sosialis dan pendahulunya, Hugo Chavez. Pada saat itu, ia menang dengan 1,6 poin persentase.

Selama masa jabatan pertamanya, ekonomi terjun bebas dan banyak orang Venezuela menyalahkan dia dan pemerintah sosialisnya atas kemerosotan Negara itu.

Maduro terpilih kemabli untuk masa jabatan enam tahun kedua pada Mei 2018 dalam jajak pendapat yang sangat kontroversial, yang diboikot sebagian besar partai oposisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline