"Di atas langit masih ada langit." Begitu kata orang yang pernah saya dengar. Ya, di atas orang pintar, pasti ada lagi yang lebih pintar. Di atas orang alim yang pernah kita lihat, pasti ada orang yang lebih alim yang barangkali belum kita lihat. Dan seterusnya.
Berbagai capaian yang kita peroleh, tidak usah kita terlalu berbangga diri. Kita punya pengetahuan segudang, tidak pelu kita berbangga diri. Punya prestasi yang meroket, tidak perlu kita terlalu memuji diri. Jangan sampai berbagai capaian tersebut kita merasa sombong, apalagi merasa diri paling hebat, pintar, dan lainnya. Jangan sekali-kali. Tetaplah rendah hati, apa pun kegemilangan yang kita capai. Sebab, semua itu hanyalah titipan dari Yang Maha Pemilik Segalanya.
Jangan pernah merasa diri paling baik. Jangan pernah merasa diri paling hebat. Jangan pernah merasa diri paling berilmu. Jangan pernah merasa diri paling saleh. Jangan pernah merasa diri paling rajin beribadah. Jangan pernah merasa diri paling suci. Jangan pernah merasa diri paling.... Sebab, bila kita menganggap diri seperti yang disebutkan itu, maka kita sudah masuk ke dalam golongan orang yang memiliki sifat sombong. Bukankah Tuhan tidak suka dengan orang-orang yang memiliki dan memelihara sifat sombong?
Akan sia-sia yang kita lakukan, manakala sifat sombong sudah melekat pada diri kita. Percuma saja berbagai kebaikan yang kita lakukan, bilamana kita selalu takabur. Tidak berguna beragam kebaikan yang kita lakukan, apabila kita memelihara sifat angkuh.
Bukankah karena kesombongannya sehingga Iblis dilaknat oleh Tuhan? Padahal, dahulunya Iblis merupakan salah satu makhluk yang taat kepada Tuhan, namun karena kesombongannya yang tidak mau mengikuti satu perintah Tuhan untuk bersujud kepada nabi Adam, hingga dirinya dikutuk oleh Tuhan dan dinobatkan sebagai penghuni Neraka selama-lamanya. Jangan sampai kita terjerumus juga seperti halnya Iblis tersebut.
Oleh karena itu, jangan merasa paling ini dan itu, hingga menyebabkan kita menjadi orang yang sombong. Ya, jangan merasa paling...
Wallahu a'lam.
Oleh: Gunawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H