Lihat ke Halaman Asli

Belajar untuk Saling Menghargai

Diperbarui: 5 Juli 2017   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Barangkali, Anda pernah melihat seseorang yang dalam kehidupan bersosialnya kurang bahkan tidak mau menghargai perbedaan di antara sesama. Ia sulit menerima suatu pendapat yang tidak sejalan dengannya. Ia akan memaksakan kehendak. Tanpa memedulikan orang-orang di sekitarnya. Bahkan, ekstremnya, ia mau menang sendiri.

Menurut saya, orang yang memiliki karakter semacam ini, besar kemungkinan akan dikucilkan oleh orang-orang di sekitarnya. Orang semacam ini "tidak akan bertahan lama." Ia akan "diasingkan" dari lingkungannya, sebagai bentuk sanksi sosial. Mungkin juga, akan ada orang yang memusuhi dan terus memusuhinya.

Kita harus ingat, bahwa kita hidup di dunia ini tidak sendirian. Kita hidup bersosial. Kita hidup bertetangga. Kita hidup bermasyarakat. Ya, kita hidup dalam suatu kelompok dan komunitas yang beragam, berbeda suku, agama, ras, dan lainnya. Dan kita juga harus ingat, bahkan Tuhan juga telah menciptakan kita dengan berbagai perbedaan satu sama lain. Tujuannya, tidak lain, melainkan agar kita bisa saling belajar, saling menghargai satu sama lain, dan saling rukun serta harmonis di antara sesama.

Bila hal demikian, bisa kita lakukan, maka tidak akan ada lagi yang namanya perselisihan, percekcokan, dan saling bermusuhan satu sama lain. Yang ada malah, saling menguatkan, saling memberi motivasi dan inspirasi, saling harmonis satu sama lain. Bukankah hidup yang seperti ini harapan kita bersama? Jawabannya, sudah pasti ya. Siapa juga, yang mau dalam kehidupannya diliputi dengan berbagai macam pertentangan, perselisihan, perseteruan. Semuanya itu, pasti kita akan berusaha untuk menghindarinya.

Oleh sebab itu, mari kita sama-sama untuk menghargai satu sama lain. Kita belajar untuk menghargai setiap perbedaan yang ada. Kita belajar untuk saling menerima masukan di antara sesama. Jangan hanya mau menang sendiri. Sebab, belum tentu apa yang kita yakini benar, itu benar. Bisa jadi sebaliknya, orang lain yang barangkali menurut kita salah, malah mungkin justru itulah yang benar. Jadi, mari kita belajar untuk saling menghargai. Ini jauh lebih baik dan lebih berguna daripada kita saling bermusuhan satu sama lain. Ingat perbedaan adalah sebuah keniscayaan.

Wallahu a'lam

Oleh: Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline