Lihat ke Halaman Asli

Belajar dari Alam

Diperbarui: 22 April 2017   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Allah sengaja menciptakan alam ini untuk memenuhi kehidupan dan kebutuhan makhluk ciptaan-Nya. Terutama, makhluk yang bernama manusia. Oleh karenanya, perlu dipelajari dan dimanfaatkan. Alam ini tidak diciptakan dengan kesia‐siaan. Sehingga apa pun yang ada di dalamnya terdapat banyak hal yang mampu menjadi sumber pembelajaran.

Alam ini merupakan suatu anugerah yang di dalamnya terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya. Ini sangat jelas seperti yang tertuang di dalam Al-Qur’an, surah Al-Imran: 190-191, sebagai berikut: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tandatanda bagi orang yang berakal. Yaitu orangorang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan siasia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Banyak orang yang beranggapan bahwa sumber belajar, hanyalah pada guru, media cetak, dan media elektronik saja. Padahal, sejatinya sumber belajar yang sesungguhnya adalah alam sekitar. Kita bisa belajar apa saja dari alam. Bahkan, para ilmuwan dahulu, mereka menemukan inspirasi dan ide-ide brilian berkat pembacaan mereka terhadap berbagai fenomena alam. Sehingga, lahirlah berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita nikmati dan manfaatkan sekarang ini.

Karena alam merupakan salah satu cipataan Allah dan sebagai sumber belajar yang baik, maka sebagai makhluk berdasi (baca: manusia) semestinya memanfaatkan alam ini dengan sebaik-baiknya demi kemaslahatan bersama. Jangan sampai sumber belajar yang alami ini kita gunakan untuk hal-hal yang tidak baik.

Perlu juga kita ketahui bahwa, manusia telah diberikan kelebihan oleh Allah sebagai makhluk hidup yang sempurna dengan akalnya. Oleh karenanya, pergunakan akal tersebut untuk memikirkan apa yang telah dititipkan kepadanya dari Sang Pencipta. Manusia harus menyadari untuk menjalankan perannya sebagai makhluk Allah dan menggunakan akal serta pikirannya untuk menjadikan kehidupannya lebih bermakna.

Wallahu a’lam.

Oleh: Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline