Lihat ke Halaman Asli

Freetown Bagai Kota Mati!

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14112706742064994135

[caption id="attachment_343635" align="aligncenter" width="300" caption="Freetown Jetty Siang hari tadi"][/caption]

Berita tentang “Lockdown” (Penutupan Akses) di 3 negara Afrika barat(Liberia, Guinea, Sierra Leone) antara tanggal 19 sampai tanggal 21 september untuk mencegah penyebar luasan virus ebola sebenarnya sudah saya baca sekitar seminggu yang lalu, jadi seharusnya saya tidak terlalu terkejut dengan pemandangan siang hari ini yang terlihat tidak seperti biasanya,….Sunyi bagai kota mati‼

[caption id="attachment_343639" align="aligncenter" width="300" caption="Tampak dari jauh tidak ada satupun orang"]

1411270770389512932

[/caption]

[caption id="attachment_343640" align="aligncenter" width="300" caption="Disudut Pelabuhan itu biasanya para buruh pelabuhan melepas lelah"]

14112708421795118983

[/caption]

Saya biasanya sibuk untuk melihat dan menghalau sekeliling kapal yang ramai kapal-kapal kayu nelayan tidak tahu aturan, “Main slonong boy” dekat dengan kapal kami yang sedang manuver, Saya sekarang merasa kehilangan ketika “teman-teman” itu tidak ada, padahal jarak dari Loading Point kami dengan daratan hanya berjarak 1 mil. Jadi selain kami yang Tetap sibuk Transshipment (Bongkar Muat Lepas Pantai) pasir besi, Selebihnya terkena Lockdown dari pemerintah.

[caption id="attachment_343645" align="aligncenter" width="300" caption="Satu-satunya kegiatan yang tidak terpengaruh Lockdown Pemerintah Sierra Leone, Tapi tetap Mendapat Pengawasan yang sangat Ketat."]

14112712401941386223

[/caption]

Lockdown di Sierra leone, terutama di ibukota Freetown kali ini bukanlah yang pertama, Pertama kali kebijakan itu diambil oleh Presiden Ernest Bai Koroma adalah sekitar pertengahan bulan agustus lalu, tapi untuk Lockdown kali ini sepertinya lebih serius dari sebelumnya, mengingat berita terakhir yang sempat saya baca korban meninggal selama tahun 2014 saja sudah mencapai lebih dari 2600 orang dan lebih dari 5000 orang masih terinfeksi virus yang entah bagaimana lagi membuat saya sangat emosional, akan tetapi juga karena beberapa hari yang lalu di Liberia para aktivis yang mensosialisakan tentang wabah ini dibunuh oleh orang-orang yang menganggap bahwa ebola hanyalah omong kosong belaka.

[caption id="attachment_343647" align="aligncenter" width="300" caption="Disini Biasanya kita harus "]

14112714931173718206

[/caption]

Dibalik Penanganan serius jajaran pemerintah di tiga Negara tersebut memang masih ada saja bahasa-bahasa satir dari para penduduknya sendiri yang mengatakan bahwa ebola itu hanyalah dibuat-buat saja hanya untuk menarik dana internasional yang tidak sedikit jumlahnya masuk ke Negara-negara miskindi afrika, tapi menurut saya itu hanya imbas dari keputus asaan para penduduk yang menjadi sangat terganggu dengan adanya wabah ebola, maka menarik ketika sebagian besar poster di jalan-jalan hanya bertuliskan “Ebola is Real”, yang apabila boleh di artikan lebih luas bahwa para penduduk itu masih menganggap hanya isapan jempol adanya virus ebola.

[caption id="attachment_343650" align="aligncenter" width="300" caption="Freetown yang kini mencekam"]

1411271798632820773

[/caption]

Tidak puas hanya dengan membaca berita dari media mainstream, saya dengan bergaya bak wartawan iseng bertanya kepada anak buah saya yang asli dari freetown, mau diapakan apabila kita berkeliaran ketika kebijakan lockdown kita langgar jawaban dari si kecil Abudeen membuat saya merinding menurut dia kita akan ditembak ditempat apabila pada saat ini kita berkeliaran di jalan-jalan umum. Entah benar entah tidaknya apa yang Abudeen katakan saya tidak tahu karena saya hanya merasakan kesunyian dari sebuah kota yang biasanya sangat padat dari lepas pantai. Freetown bagai kota mati.

[caption id="attachment_343652" align="aligncenter" width="300" caption="Abudeen dan Kotanya"]

14112719631227140023

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline