YOGYAKARTA,-Pendampingan Desa merupakan kegiatan pemberdayaan yang dilakukan secara terpadu dan berdampak pada lahirnya kemuliaan ditengah pergeseran jaman tanpa meninggalkan kearifan yang sudah membumi di Desa.
Di era Digital saat ini, kemampuan Tenaga Pendamping Profesional Desa dituntut mampu menyusun ramuan -ramuan segar bagi Desa yang didalamnya ada banyak pelaku pembangunan antara lain pembuat kebijakan, lembaga kemasyarakatan, warga dengan segenap sumber daya manusia yang dimiliki untuk mengemas seluruh kapasitas menuju kemandirian Desa.
Hal ini tercermin dalam koordinasi Tenaga Pendamping Profesional Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ,Rabu (27/10) di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta .
"Dampak perkembangan peradapan digital , menyebabkan Desa perlu melakukan penyesuaian.Tenaga Pendamping Desa harus memiliki kemampuan berinovasi.Karena itu kegiatan telaah ,kajian yang semuanya berbasis kebutuhan Desa ,secara rutin diolah dan dikemas oleh seluruh Tenaga pendamping Profesional Desa,"kata Heri Santoso,koordinator pendamping Desa program P3MD Kabupaten Gunungkidul di kantor sekretariat P3MD Gunungkidul,Rabu(27/10/2021). Diantara komponen Desa digital, Heri menjelaskan,saatnya dilakukan pengembangan sistem data digital smart village yang penggunaanya untuk perencanaan dan pengembangan kawasan serta terintegrasi dengan info desa.(Gunawan aribowo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H