Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Pengetahuan Survival Bagi Masyarakat di Daerah Rawan Bencana

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tentunya tak pernah berharap mengalami suatu bencana, namun kita pun tak pernah tahu kapan kita akan mengalami suatu bencana atau peristiwa ektrim yang mendadak dapat merubah kehidupan kita.

Merujuk undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, yang dimaksud bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana-bencana yang sering terjadi di Indonesia diantaranya bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, kekeringan, kerusuhan masal, kebakaran, dan sebagainya. Akibat yang mungkin muncul dari bencana ini adalah kehidupan yang menjadi terisolasi, kekurangan sandang dan pangan, kehilangan tempat tinggal, menurunnya tingkat kesehatan dan munculnya berbagai penyakit.

Perubahan drastis dari kondisi normal ke kondisi tak normal tentunya tak setiap orang siap menghadapinya. Inilah yang sering terjadi saat terjadi bencana di Indonesia. Masyarakat yang mengalami bencana cenderung hanya berharap adanya bantuan dari luar. Mereka tidak terlatih untuk menghadapi kehidupan serba kekurangan.

Tulisan ini berupaya mengingatkan tentang pentingnya kemampuan bertahan hidup dalam kondisi seminimum mungkin. Dalam hal ini kemampuan mempertahankan diri dari keadaan yang darurat, buruk dan kritis. Kemampuan Survival untuk keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup. Sambil menunggu pertolongan dan bantuan dari pihak lain tiba.

Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. Keterampilan survival (survival_skills) selama ini selalu dikaitkan dengan kegiatan outdoors., seperti pencinta alam, mountenering, dan militer. Padahal keterampilan survival bisa diterapkan pada setiap kondisi darurat. Pengetahuan dasar survivalbisa dipelajari oleh semua orang.

Manfaat pengetahuan survival bagi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana, tentunya akan meningkatkan kemampuan bertahan hidup saat munculnya bencana. Sehingga mampu meningkatkan harapan hidup para korban bencana sampai bantuan dari luar datang. Sebagai contoh seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air, bila memiliki pengetahuan survival tentunya dia mampu bertahan lebih lama lagi.

Pengetahuan dasar survival yang harus dimiliki oleh setiap orang meliputi kemampuan :


  1. Kesiapsiagaan (Preparedness)
  2. Sikap mental : kesiapan mental (mental preparedness), semangat untuk tetap hidup, kepercayaan diri, akal sehat, disiplin dan rencana matang serta kemampuan belajar dari pengalaman.
  3. Pengetahuan bertahan hidup: cara membuat tempat berlindung (shelter), cara memperoleh air, cara mendapatkan makanan, cara membuat api, pengetahuan orientasi medan, cara mengatasi gangguan binatang, cara mencari pertolongan.
  4. Pengetahuan dasar kesehatan: Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (First Aid), pengenalan tanaman obat, pengenalan dasar anatomi tubuh manusia.
  5. Kesiapan fisik : latihan melakukan perjalanan jauh (hikking), berenang, dll.
  6. Keterampilan dasar survival : latihan mengidentifikasikan tanaman, latihan membuat trap, latihan membuat senjata darurat, latihan pemadaman api, mengenal dan menghindari bahaya, dll
  7. Pengetahuan peralatan standar survival : kotak survival (survical kits), pisau jungle, kotak P3K,alat komunikasi, manual survival (survival manuals),dll

Sebaiknya masyarakat telah mempersiapkan dirinya dengan peralatan dasar survival (survical kits) yang sudah dikemas dalam tas khusus dan selalu siap untuk dibawa. Untuk masing-masing daerah rawan bencana mungkin bisa berbeda.

Perlengkapan dasar survival menghadapi bencana alam dapat mencakup item yang direkomendasikan sebagai berikut:

-air, satu galon air per orang per hari selama setidaknya tiga hari, untuk minum dan sanitasi.

-makanan tahan lama, setidaknya untuk pasokan tiga hari.

-radio bertenaga baterai atau pun radio engkol, dengan baterai cadangan.

-senter dan baterai cadangan

-perlengkapan p3k (first aid kit)

-pluit dan cermin untuk sinyal

-masker untuk filter udara yang terkontaminasi

-plastik terpal untuk tempat berlindung.

-selimut, handuk kering, kantong sampah dan kantong plastik untuk sanitasi pribadi

-pakaian cadangan yang praktis.

-alat-alat pemotong : gunting, pisau lipat, gergaji lipat, kampak.

- tali-temali

-korek api tahan air, dengan cadangan bahan bakar.

-peta lokal dan peralatan navigasi (kompas, penggaris, dll)

-alat tulis dan buku kecil

-manual survival

-ponsel dengan charger, inverter, power bank atau solar charger.

Beberapa link di bawah ini dapat digunakan untuk rujukan tentang pengetahuan survival tersebut.

UPDATE :

Dan, bila ingin mendapatkan lebih lengkap lagi bisa Anda kunjungi link artikel buku survival ini yang ditulis oleh Ujang Dede Lasmana, referensi yang sangat lengkap tentang pengetahuan survival pasca bencana.

Demikianlah, semoga bermanfaat.

Rujukan :

http://www.bnpb.go.id/

http://en.wikipedia.org/wiki/Survival_skills

http://en.wikipedia.org/wiki/Survival_kit

http://www.redcross.org/prepare/location/home-family/get-kit

http://penjelajahan.blogspot.com/2006/11/pengetahuan-dasar-survival.html

http://familysurvivalcoursereviews.org/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline