Lihat ke Halaman Asli

Adu Coblos

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lagi-lagi  adu coblos
di waktu –waktu yang tergantang di menara-menara suar
di balik bilik-bilik telungkup
penuh pajangan membentang yang berseloroh tentang impian
bukan kisah  kegagahan  mahabarata

adu coblos
dengan paku-paku runcing tak bertaring
suguhkan anggur dari racikan  angka-angka

mata boleh  awas di belakang perisai  pasukan
tak ada luka menganga yang tembus hingga bebatuan
pelana yang terpasang tanpa kuda
bendera yang tertancap di kaki-kaki bukit

adu coblos
di pelataran-pelataran terbuka seantero penjuru
berhitung untuk masa  di depan
hati dan pikiran bergerak memimpin sebagai panglima

adu coblos
peperangan dengan tangan saling menggenggam
ikat amarah pada ujung tali-tali sauh
tak ada piala dihantarkan pada pemenang
tak perlu taburan bunga-bunga duka
kalah dan menang dirasakan bersama

adu coblos
di pesta yang akan mengubah wajah negeri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline