"Trichoderma", istilah ilmiah yang mungkin sebagian dari kita terdengar asing, tetapi ada juga yang sudah familier.
Secara garis besar, Trichoderma sp. merupakan jenis fungi yang tergolong kelas ascomycetes dan banyak ditemukan pada tanah pertanian, misalnya permukaan tanah pohon bambu.
Tidak semua fungi membawa pengaruh negatif saja, melainkan jenis fungi ini berperan positif dalam dunia pertanian.
Fungi Trichoderma sering dikatakan sebagai agen multifungsi. Mengapa?
Karena fungi jenis ini memiliki sifat bio-kontrol terhadap fungi fitopatogen. Artinya, sebagai fungisida hayati tanaman, ia mampu menjaga ketahanan tanaman dari serangan fungi patogen dan sangat berperan aktif dalam mengatasi berbagai macam penyakit tanaman.
Selain sebagai bio-fungisida, Trichoderma juga berperan sebagai pupuk biologis tanah karena perannya sebagai organisme pengurai dan pemicu hormon perkembangan tanaman, serta perangsang pertumbuhan tanaman.
Setelah kita mengetahui kegunaan Trichoderma, selanjutnya kita perlu tahu beberapa kelebihan dari Trichoderma ini.
Dilansir dari buku Trichoderma karya Sriwati (2017), kelebihan pertamanya adalah Trichoderma ini mudah ditemukan di area pertanaman. Hal ini didukung dengan sifat Trichoderma yang mudah beradaptasi di area mana pun.
Kelebihan kedua dari fungi ini adalah dapat tumbuh secara cepat pada berbagai permukaan tanah dan biasanya Trichoderma ini muncul kurang lebih 10 hari setelah tanaman ditanam.
Kelebihan ketiganya adalah tidak bersifat patogen atau fungi yang merugikan tanaman, melainkan membantu pertumbuhan tanaman dan menjadi musuh alami bagi beberapa penyakit tanaman, yakni sebagai fungi antagonis.