(Attention : Cerita ini hanya fiktif dan imajinasi saya belaka.. mohon tidak dihubungkan dengan cerita nyata yang ada.. he.he.. selamat membaca !..)
Siang itu dibulan desember 2006..
Disebuah ruangan kampus PERJUANGAN..
Sekretariat Senat mahasiswa..
Bayu Adjie Sulistyo memimpin sebuah rapat penting.
Di hadapan sekitar 20-an mahasiswa yang terlihat serius..
Bayu dengan semangat menyampaikan agenda kegiatan mereka besok pagi..
Aksi demonstrasi..
Yang kali ini melibatkan ratusan mahasiswa dari kampus lain..
".. kawan2 !.. kita kembali ke jalan besok pagi.. jam 9.."
".. biar Bupati Wongsoredjo itu mendengar.. apa mau kita.. para mahasiswa"
" .. Setuju !! "
"..Hidup mahasiswa !!.. "
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 2 siang..
Ketika rapat baru saja ditutup..
Bayu masih sibuk dengan buku agendanya..
Serius ia menulis sesuatu di buku tebal bersampul warna hitam itu..
".. Mas Bayu, gak pulang sama2 nih..?" Suara Susiati terdengar dari balik pintu..
"..oh.. kalian duluan aja.."
" aku masih menulis kata2 orasi buat besok nih, sus.. makasih ya.."
Susiati pun berlalu..
Berjalan ke arah parkiran.. beberapa temannya sudah menunggu disana..
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Begitulah hari2 yang dilalui Bayu selama di kampus PERJUANGAN ini..
Terlebih sejak 2 bulan lalu..
Waktunya lebih banyak dihabiskan di kampus dan diluar rumah..
Kalau tidak sedang rapat dan membahas kegiatan kampus.. bayu juga ikut turun ke jalan.. memimpin aksi demonstrasi teman2 mahasiswa kampusnya..
Bayu Adjie Sulistyo boleh dibilang pemuda idealis.. keras kemauannya..
Senang mengkritik sesuatu yang tidak disukainya..
Pemberani.. pintar.. dan wajahnya juga lumayan ganteng..