Lihat ke Halaman Asli

Gunawan

TERVERIFIKASI

Dosen

Kompasiana Baru Kapan Selesai?

Diperbarui: 9 Oktober 2015   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sudah lebih 5 bulan sejak peluncuran Kompasiana dengan wajah baru yang kelihatan lebih ringan namun banyak fasilitas yang mendukung slogan Kompasana "Share and Connecting" tak kunjung selesai. Betapa tidak, sampai artikel ini diturunkan Kompasiana baru belum bisa untuk kirim-kiriman inbox, belum ada aktifitas yang memberitahu artikel baru dari teman-teman yang ada di freandlist dan juga tak ada pemberitahuan siapa-siapa yang mengkomentari artikel kita di dashboard seperti pada kompasiana lama dulu.

Kompasiana baru seharusnya menambah fasilitas bukan malah mengurangi. Seperti media sosial facebook fasilitas yang sudah ada dipertahankan dan kinerjanya diperbaiki dan fasilitas baru menyusul satu persatu, sehingga selalu ada saja yang baru. Hal ini membuat pengguna seakan terus penasaran dan betah berlama-lama di facebook.

Memang sih tak layak membandingkan Kompasiana dengan facebook. Tapi sebagai gambaran dan perbandingan tak salah jika meniru yang baik dan yang telah berhasil. Mencontoh atau meneladani sesuatu yang baik dan maju itu akan memotivasi sehingga kedepannya Kompasiana semakin baik lagi.

Mengingat waktu yang terus berjalan, kelihatan Kompasiana masih jalan di tempat. Malahan bisa dikatakan mundur kebelakang. Kompasiana memang kelihatan wah dari sisi tampilan namun di dalamnya masih plong kosong melompong karena fasilitas share and connectionnya belum ada.

Seharusnya ini menjadi cambuk bagi  founding fahter Kompasiana yaitu Kang Pepih Nugraha untuk segera melecut tim IT segera merealisasikan kerja-kerja mereka sesuai dengan yang mereka janjikan. Jangan sampai nanti Kompasiana menjadi rumah kosong yang ditinggalkan para penghuninya karena ketiadaan fasilitas share and connecting yang menjadi fasilitas utama dari suatu media sosial.

Jika Kompasiana ingin mensejajarkan diri dan bisa menjadi embrio media sosial asli buatan anak bangsa maka tak ada kata lain selain segera menyelesaikan pekerjaan yang terlihat terbengkalai.

Semoga saja....

 

Salam Kompasaiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline