[caption caption="Ilustrasi (sumber: welivesecurity.com)"][/caption]
Banyak dari pemilik akun facebook mengaku akunnya diretas, setelah melihat adanya keanehan pada akun medsosnya itu. Ada yang merasa tak bikin status yang aneh-aneh dan bahkan ada yang rahasianya atau foto pribadinya di inbox bisa disebarkan oleh orang lain.
Kalau lah memang facebook sebegitu mudahnya dibobol oleh hacker,craker atau apapun namanya yang kerjanya membobol akun seseorang untuk tujuan baik maupun jahat, pastilah facebok sudah bangkrut,kolaps alias guluing tikar karena dituntut oleh banyak penggunanya. Pastilah pihak facebook tidak sebodoh itu. Sistem keamanan facebook pastinya sangat kuat dan mumpuni sertas handal dalam menangkis segala serangan hacker untuk sebutan pembobol keamanan yang bertujuan baik dan cracker yang bertujuan jahat.
Dalam setiap teknologi pastinya menganut peribahasa "di atas langit pasti ada langit". Jadi setangguh apapun keamanan facebook bisa diakali untuk dijebol. Kemudian diobok-obok untuk tujuan uang karena facebook pastinya berisi data-data penting yang bernilai. Bahkan facebook sendiri memberi hadiah kepada hacker yang berhasil memberi informasi adanya celah keamanan pada sistemnya. Maka tak heran banyak hacker yang berlomba-lomba mencari kelemahan sistem keamanan dari facebook.
Dari pengalaman, pengamatan saat aktif di media sosial facebook dan juga dari laporan beberapa teman facebok ternyata akun mereka diretas setelah melakukan tindakan yang ceroboh. Tindakan yang membuat akun kita mudah dibobol oleh craker atau peretas jahat yang ingin masuk dan menguasai akun facebook kita.
Dari beberapa kasus ternyata para cracker ini masuk ke akun kita dengan metode atau teknik fishing atau memancing. Para cracker mengarahkan kita ke laman web facebook palsu untuk melakukan login sehingga tanpa sadar saat kita login ke laman facebook palsu ini username dan password kita akan terkirim kepada orang yang melakukan teknik fishing itu. Kasus pencurian username dan password itu mirip dengan kasus yang menimpa nasabah BCA beberapa tahun yang lalu yang tertipu masuk ke laman klikbca palsu sehingga saat login akunnya otomatis terkirim kepada pelaku cyber crime yang menyebar banyak umpan pancingan ke banyak pengguna facebook. Dari sekian banyak umpan mungkin salah satunya kita yang masuk perangkap dalam jebakan betmen tanpa kita sadari.
Oleh karena itu untuk menghindari agar akun facebook kita tidak mudah diretas, sebaiknya ikuti cara-cara berikut ini:
1. Hindari mengklik link yang tidak jelas
Salah satu cara penjahat maya melakukan pencurian akun facebook adalah dengan menshare link-link yang tidak jelas. Link ini nanti akan menuju suatu halaman facebok palsu dan akan meminta kita untuk login. Biasanya memang link-link yang dishare sangat menggoda dan membuat penasaran misalnya berisi konten pornografi, video porno dan berita-berita yang berbau esek-esek seorang pejabat atau artis. Padahal setelah kita login kita tak akan menemukan berita atau video yang bikin kita penasaran tadi. Akhirnya secara tak sadar kita telah menyerahkan akun facebook kita karena sudah login dengan mengisikan email dan password facebook kita tadi. Kasus yang sempat heboh adalah penyebaran link video mesum santri mabok dan pejabat mesum yang ternyata virus yang menyebar masif jika kita mengklik link itu.
2. Harus selalu Logout setelah selesai mengakses Facebook di warnet, perpustakaan atau komputer milik umum lainnya.
Kadang karena ketidaktahuan kita dikira setelah kita tutup browser kita sudah keluar dari facebook. Padahal belum. Saat kita belum benar-benar logout maka jika nanti ada yang menggunakan komputer itu dan membuka facebook dia akan langsung masuk ke akun milik kita. Memang sih dia nggak bisa mengganti password dikarena facebook akan menanyakan password lama akun tersebut. Tapi jika orang itu jahil dan membuat status yang merugikan kita maka akan bisa berabe. Lagian pelaku bisa mengobok-obok foto-foto yang disetting untuk pribadi dan semua history obrolan yang ada di akun kita itu. Jadi usahakan selalu logout jika telah selesai facebookan di warnet atau komputer umum lainnya.