[caption id="" align="aligncenter" width="283" caption="img -blogspot.com"][/caption]
Mau bernostalgia ah, ingat waktu masih muda, sekarang juga masih muda kok. Sekali-kali membahas musik. Musik bukan sembarang musik. Ini musik rock tapi slow rock.
Munkin bagi teman kompasianer yang seangkatan dengan saya atau abang kelas atau adik kelas masih ingat dulu jaman tahun 90an sebelum reformasi.
Mungkin masih ingat dengan lagu – lagu ini, atau mungkin punya kenangan manis atau pahit dengan lagu-lagu ini. Inilah lagu-lagu yang telah menjadi hits di era 90-an yang peredarannya mengalahkan lagu-lagu dalam negeri.
Lagu Isabella (Ami Search)
Isabella adalah Kisah cinta dua dunia Mengapa kita berjumpa Namun akhirnya terpisah Siang jadi hilang Ditelan kegelapan malam Alam yang terpisah Melenyapkan sebuah kisah... Terbayang lambaiannya Salju terbakar kehangatan Dunia di penuhi Warna berseri bunga cinta Kita yang terlena Hingga musim berubah Mentari menyepi Bernyalalah api cinta Dia Isabella Lambang cinta yang lara Terpisah kerana Adat yang berbeza Cinta gugur bersama Daun daun kekeringan... Haluan hidupku Terpisah dengan Isabella Tapi aku terpaksa Demi cintaku Isabella Moga dibukakan Pintu hatimu untukku Akan terbentang jalan Andainya kau setia Oh! Isabella Ya ini lagu Isabella dinyanyikan oleh rocker Ami Search asal Malaysia, yang masih terus terkenang diingatan memory saya hehehe.
Suci Dalam Debu (Iklim)
Engkau bagai air yang jernih Di dalam berkas yang berdebu Syakhirnya kotoran itu terlihat Kesucian terlindung jua *courtesy of LirikLaguIndonesia.Net Cinta bukan hanya di mata Cinta hadir di dalam jiwa Biarlah salah di mata mereka Biar perbedaan terlihat antara kita * kuharapkan kau kan terima Walau dipandang hina Namun hakikat cinta kita Kita yang rasa Reff: suatu hari nanti pasti kan bercahaya pintu akan terbuka kita langkah bersama di situ kita lihat bersinarlah hakikat debu jadi permata, hina jadi mulia bukan khayalan yang aku berikan tapi keyakinan yang nyata karena cinta lautan berapi pasti akan kurenang jua Repeat * Repeat reff
Lagu ini dinyanyikan oleh kelompok band Iklim yang sangat terkenal dengan lagu-lagu cinta melankolis yang sangat syahdu, heheh jadi teringat mantan pacar heheh(sekarang jadi istri).
Lagu Rindu Serindu Rindunya (Spoon)
Berikanlah jawapan Huraikanlah simpulan Biar tenang jiwaku Setelah kasih lama berlalu Tidak mungkin kulupa Perjanjian kita Di bawah rumpun bambu Di kala bulan sedang beradu oh..oh.. Mengapa terjadi perpisahan ini Di kala asmara melebar sayapnya Mengapa kau pergi di saat begini Di kala hatiku terlukis namamu Kalau memang tiada jodoh Apa lagi nak ku heboh Aku malu pada teman Pada semua ( korus ) Rindu ... rindu serindu rindunya Namun engkau tak mengerti oh...oh Pilu ... pilu sepilu pilunya Namun engkau tak perduli Malu ... semalu malunya Namun apa daya orang tak sudi Mahu ... semahu mahunya Namun apa daya orang dah benci Berikanlah jawapan Huraikanlah simpulan Biar tenang jiwaku Aku malu Lagu ini dinyanyikan oleh Band Spoon, dan inilah lagu yang membangkitkan kisah lama saat rindu dengan kekasih lama dan bisa nangis saya kalau mendengar lagu ini.
Lagu Gerimis Mengundang (Slam)
Kusangkakan panas berpanjangan Rupanya gerimis, rupanya gerimis mengundang Dalam tak sedar ku kebasahan Pernah juga kau pinta perpisahan Aku sangkakan itu hanyalah gurauan Nyata kau serius dalam senyuman Reff: Bukan sekejap denganmu Bukan mainan hasratku Engkau pun tahu niatku Tulus dan suci Senang benar kau ucapkan Kau anggap itu suratan Sikit pun riak wajahmu Tiada terkilan Hanya aku separuh nyawa Menahan sebak di dada Sedangkan kau bersahaja Berlalu tanpa kata Terasa diri amat terhina kau lakukan Terasa diri amat terhina kau lakukan Kembali ke Reff Sia-sia kukorban selama ini Jika kasihku, jika hatiku Kau guris oh oh oh… Dalam tak sedar ku menangis Video Klipnya disini Sudahlah cukup lagu - lagu ini saja dulu ya.saya sudah hampir mewek hikz. Mungkin teman-teman kompasiana satu angkatan bisa menambahi dan membagi pengalaman nostalgianya dengan lagu – lagu ini. Salam - Kompasiana, selamat bernostalgia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H