Komentar Kompasianer Muhammad Alim terhadap tulisan Pepih Nugraha (capture kompasiana.com)
Membaca salah satu komentar di salah satu tulisan seorang pendiri Kompasiana yaitu Pepih Nugraha dalam tulisannya yang bertajuk Darin Mumtazah, Momen Tepat Bongkar Praktik “Perbudakan Modern” Saya jadi geli membaca komentar yang menuduh Pepih Nugraha menumpang tenar dengan hajatan atau istilah Fahri Hamzah "festival" yang diadakan oleh KPK untuk menggembosi PKS.
Tuduhan yang konyol menurut saya. Sepertinya akun kompasianer Muhammad Alim masih baru dan tidak kenal siapa Pepih Nugraha. Dari sini saya menyimpulkan bahwa kompasianer Muhammad Alim sangat tidak suka jika ada orang yang menulis tentang kasus PKS yang menyangkut mantan Presidennya yaitu LHI bahkan yang terkait dengan Darin Mumtaz yang disebut-sebut sebagai anak dibawah umur yang dinikahi sirih oleh LHI.
Dengan adanya komentar yang membabi buta itu juga sering menimpa saya sebagai penulis di Kompasiana ini. Banyak akun-akun gak jelas yang berkomentar aneh dan sangat tidak etis. Jika saya membahas PKS maka bermunculah akun akun yang berkomentar sangat pedas yang mengatakan saya memfitnah dan lain sebagainya.Demikian juga jika saya menulis tentang Jokowi, pasti akun-akun ini juga akan muncul menyerbu lapak saya. Tapi saya tak menanggapi secara serius walau kadang komentar mereka mengejek dan menghina saya.
Kembali ke topik, jika seorang Pepih Nugraha saja dituduh mencari ketenaran dalam menulis kasus PKS khususnya kasus LHI dan Darin Mumtazah ini, apalagi saya yang memang bukan siapa-siapa di kompasiana ini yang hanya sekedar ingin meramaikan kompasiana saja.
Maaf kang Pepih kalau namanya saya catut di tulisan tak bermutu ini, maklum saya numpang tenar hehehe.
Salam - Kompasiana.
