[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption=" Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi | DEYTRI ROBEKKA ARITONANG"][/caption]
Polemik lurah Susan yang cantik kembali berlanjut. Kali ini perseteruan meningkat ke level yang lebih tinggi. Memang hebat si lurah Susan yang cantik ini. Dia berhasil membuat para laki-laki pejabat tinggi di negeri ini jadi saling "bersitegang".
Dua laki-laki yang berseteru dan saling tegang urat leher adalah Gamawan Fauzi yaitu pejabat tinggi di negeri ini yang membawahi kementerian dalam negeri. Berseteru dengan Ahok gara-gara pernyataan GF yang berbau SARA. Akhirnya Ahok pun angkat bicara karena lurah Susan adalah dibawah wewenangnya yaitu sebagai wagub DKI. Ahok pun mengeluarkan pernyataan agar GF belajar konstitusi lagi.
Perang mulut ini akhirnya menjadi preseden buruk bagi birokrasi di negeri ini. Para petinggi di negeri ini sudah tak malu terang-terangan berkonfrontasi dan adu argumen yang disiarkan luas ke seluruh media yang ada di tanah air. Tak pelak pernyataan Ahok juga mendapat tanggapan yang tak kalah "sinis". Gamawan Fauzi menuduh ahok itu pongah alias sombong. (sumber).
Penulis bukan membela Ahok, tapi sebenarnya Gamawan Fauzi lah yang terlebih dahulu melakukan kepongahan. Mentang-mentang dia sebagai mendagri seenaknya mau mengatur kebijakan Gubernur Jokowi dan wagub Ahok ini. Seharusnya jika mau berkordinasi secara birokrasi, GF cukup memanggil dan berdiskusi secara lisan dengan gubernur dan Wagub ini. Jadi tidak asal melontarkan pernyataan yang diliput media dan akhirnya jadi perang urat saraf.
Gamawan Fauzi yang notabene sebagai pejabat yang banyak pengalaman, seharusnya lebih bijak dalam bersikap sehingga tidak "dilecehkan" oleh bawahannya seperti kejadian Ahok menyuruhnya belajar lagi kontitusi. Memang ini "tamparan" keras buat Gamawan Fauzi yang dilakukan oleh Ahok.
Seorang mendagri yang mengeluarkan pernyataan berbau SARA memang tidak pantas dan bertentangan dengan konstitusi. Seharusnya GF ini mendapat hukuman dari Presiden SBY sebagai atasannya langsung. Seandainya tidak ada pernyataan GF tentang lurah Susan yang berbau SARA, maka tidaka ada tuduhan dan arogansi Ahok kepada Gamawan fauzi. Seperti dalam hukum fisika ada aksi pasti ada reaksi.
Kepongahan para pejabat di negeri inilah yang membuat carut marut birokrasi dan pemerintahan. Seandainya mereka semua sadar merasa sebagai pelayan rakyat, tidak angkuh dan sombong alias pongah. maka rakyat pun akan menyayangi mereka.
Salam - Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H