Lihat ke Halaman Asli

Gunawan

TERVERIFIKASI

Dosen

Mangulosi dan Upa-upa, Tradisi Adat Batak Penuh Makna

Diperbarui: 4 April 2017   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="" align="aligncenter" width="392" caption="Mangulosi (docpri)"][/caption]

Sering aku menghadiri pesta upacara adat Batak di lingkungan tempat tinggalku ataupun pesta yang dilakukan oleh keluarga dan kerabat dari pihak istriku yang bersuku Batak. Baik itu acara pernikahan maupun acara adat lainnya. Upacara tradisi Batak memang unik bagiku. Pestanya ribet tapi penuh makna.

Beberapa waktu yang lalu aku menghadiri upacara adat Batak di daerah Pematangsiantar Sumatera Utara. Tepatnya di rumah mertuaku. Kadang aku kikuk saat menghadiri acara-acara adat itu, tak tahu apa yang harus dilakukan karena aku orang Jawa yang menikahi gadis Batak, mau tak mau aku harus mempelajarinya. Aku sering bertanya kepada istri atau mertuaku. Sehingga aku bisa memahami sedikit demi sedikit ritual itu.

Diantara rangkaian acara yang aku sukai adalah acara mangulosi. Mangulosi adalah acara pemberian kain tenun khas Batak yang diberi nama ulos. Kain ulos ini mempunyai makna pemberian perlindungan dari segala cuaca dan keadaan yang dipercayai oleh suku Batak. Tidak sembarang orang bisa mangulosi atau memberi ulos. Biasanya yang mangulosi disebut dengan hula-hula atau orang-orang yang dituakan dalam adat Batak. Ulos mempunyai corak dan motif yang juga mempunyai makna-makna yang unik.

Kain Ulos hanya mempunyai tiga warna dasar yaitu merah,putih dan hitam. Tiga warna ini juga menandakan siapa yang berhak memakainya. Untuk warna merah dipakai oleh pihak dongantubu atau keluarga semarga, putih untuk pihak boru atau pihak keluarga suami, dan hitam untuk hula-hula yaitu pihak keluarga wanita.

Hal yang unik lagi dari rangkaian upacara adat Batak adalah upa-upa. Upa-upa ini artinya pemberian doa. Upa-upa tidak hanya diacara pernikahan, bisa juga dalam acara selamatan. Dalam upa-upa disediakan makanan khas Batak yaitu ikan mas yang dimasak dengan bumbu khusus yang disebut arsik. Semua orang berkeliling danmenyentuh wadah makanan. Bagi yang tidak bisa menyentuh wadah makanan bisa menyentuh orang yang sudah menyentuh dan tidak boleh terputus. Makna dari acara ini adalah untuk memberikan doa bagi semua keluarga dan kerabat melalui simbol makanan tadi.

[caption id="" align="aligncenter" width="335" caption="Upa-upa (docpri)"][/caption]

Dalam upacara pernikahan adat Batak acara upa-upa ini menggunakan ikan mas yang hidup diair yang jernih dan mempunyai anak yang banyak, mengandung makna agar pengantin menjadi keluarga yang bahagia dengan mempunyai keturunan yang banyak.

Upa-upa juga ada dalam acara selamatan atau syukuran, untuk memberikan selamat pada kelahiran anak atau ketika anak dewasa dan memperoleh pekerjaan juga dilakukan upa-upa. Ada juga acara upa-upa untuk mensyukuri ketika selamat dari kecelakaan. Upa-upa seperti itu disebut upa-upa tondi. Tujuannya untuk mengembalikan semangat agar tidak trauma saat mengingat terjadinya kecelakaan itu.

Upacara tradisi Batak ini kelihatan rumit tetapi sarat makna dan menimbulkan rasa keakraban yang muncul dari setiap ritualnya. Sehingga tak heran jika orang-orang Batak yang masih memegang adat akan selalu mengenal keluarga dan saling menghormati dan menyayangi satu dengan yang lainnya.

Demikianlah pengalamanku saat menghadiri upacara ritual adat Batak dilingkungan keluarga dan tempat tinggalku.

***

Salam-Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline