Lihat ke Halaman Asli

Gunawan

TERVERIFIKASI

Dosen

Jokowi Bukan Capres Murtad

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi sungkem kepada Ibunya (sumber foto: vivanews.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="530" caption="Jokowi sungkem kepada Ibunya (sumber foto: vivanews.com)"][/caption]

Saya geli membaca artikel salah seorang teman kompasianer yang menyatakan Jokowi harus murtad jika mau nyapres tahun 2014 ini. Maksud murtad disini hanya sebagai penarik pembaca saja, bukan murtad keluar dari agama Islam. Tapi yang dimaksud penulis adalah pindah partai lain selain PDIP.

Judul itu sukses menarik pembaca dan membuat tertawa ngakak setelah membacanya. Padahal kalau pindah partai istilah yang sering dipakai adalah kutu loncat bukannya murtad.  Sebenarnya kata murtad sangat menyinggung perasaan Jokowi. Jokowi juga tak akan pindah partai manapun walau dia tidak dicapreskan oleh ibu Mega.

Sudah sejak lama saya menulis tentang Jokowi, bahwa Jokowi beda dengan pak SBY yang membentuk partai sendiri dan dituduh mengkhianati ibu Megawati sehingga sampai sekarang rasa sakit hati ibu Mega terhadap SBY tidak atau belum terobati juga.

Jokowi bukanlah seorang yang gila jabatan dan ambisius seperti para politisi dan pejabat korup yang hanya mementingan diri sendiri dan kroninya saja. Jokowi bekerja hanya untuk rakyat dan segala misi dan kebijakannya selalu berpihak kepada rakyat miskin yang berusaha untuk dientaskan oleh Jokowi.

Jika Jokowi menjadi kutu loncat hanya mengharapkan jabatan itu menunjukkan bahwa ada ambisi yang menggebu dihati Jokowi dan sepertinya Jokowi bukan type manusia seperti itu. Beliau itu orang jawa yang njawani. Tahu tatakrama dan sopan satun dan tahu bakas budi dan bukan seperti orang-orang yang lupa kacang akan kulitnya.

Mustahillah Jokowi akan pindah ke partai lain hanya untuk biosa dicapreskan. Apalagi bergabung ke Demokrat yang jelas-jelas merupakan musuh bebuyutan PDIP. Jokowi sebagai anak yang berbakti kepada ibu Megawati dan bukan tipe maling kundang yang tega tak mengakui ibunya demi menikah dengan anak orang kaya dan menjadi saudagar kaya.

Walau mungkin Jokowi tidak dicapreskan tahun 2014 ini, saya tetap salut kepada Jokowi atas konsistensinya bekerja untuk rakyat mengabdi untuk bangsa dan negara serta telah mencatatkan sebagai putra terbaik bangsa sebagai walikota terbaik ketiga di dunia.

Salam Kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline