Lihat ke Halaman Asli

Gunawan

TERVERIFIKASI

Dosen

Jokowi - JK Kurang Gagah

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bertemu mantan KSAD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu seusai menjadi saksi pernikahan anak Sys NS, Minggu (13/4/2014).

[caption id="" align="alignnone" width="680" caption="Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bertemu mantan KSAD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu seusai menjadi saksi pernikahan anak Sys NS, Minggu (13/4/2014). (Sumber Foto:tribunnews.com)"][/caption]

Ada opini yang  berkembang bahwa Jusuf Kalla mantan wakil presiden di era SBY tahun 2004-2009  akan mendampingi Jokowi menjadi cawapres. Namun setidaknya JK merupakan bagian dari 4 L (Loe  Lagi loe Lagi) yang kurang diminati rakyat.

Sebagai warga biasa saya mengharapkan pendamping Jokowi berasal dari kalangan militer. Sebenarnya dulu jika pak Prabowo tidak arogan dan brangasan saat Jokowi dicapreskan Megawati. kemungkinan koalisi PDIP-Gerindra mungkin sudah terwujud dengan Prabowo sebagai wakil presidennya. namun karena emosional akhirnya kubu Gerindra seperti memusuhi PDIP dan koalisi bakalan tak terjadi.

Kalangan militer sebagai tameng jokowi yang bisa menambah kewibawaan pemerintahannya. Untuk urusan ekonomi makro dan mikro Jokowi bisa mencari menteri-menteri yang handal dari internal partai maupun dari partisi yang memang sudah terbukti prestasi dan kontribusinya untuk negeri ini.

Militer diperlukan sebagai bamper agar Indonesia semakin kuat dan disegani oleh para pembuat onar yang ingin menteror negeri ini. Ada nama-nama yang muncul dikalangan militer seperti mantan KASAD Jendral Ryamizard Ryacudu.

Sebagai pasangan solid yang semakin menambah nilai jual capres dan cawapres dari PDIP ini setidaknya bisa mendongkrak perolehan suara dan semakin meyakinkan pasangan ini bakalan dilantik pada medio Oktober 2014 nanti.

Jika Jokowi berpasangan dengan JK, kelemahan Jokowi akan terjadi ketimpangan dipihak pendukung yang tak menginginkan JK sebagai wakil presiden karena dianggap sebagai muka lama yang sudah pernah menjabat sebagai wapres dijaman pak SBY. JK juga dinilai terlalu mendominasi SBY sehingga diperiode kedua mereka "bercerai".

Jika pasangan Presiden dan wakilnya keduanya dari sipil maka kelihatan kurang gagah, ini pandangan pribadi saja . JK sebaiknya benar-benar menikmati masa pensiunnya dan mengabdi kepda Masjid sesuai dengan ucapannya dulu.

Dalam dinamika politik apapun bisa terjadi, kemungkinan yang paling pahit pun bisa saja terjadi seperti yang dialami oleh pak Prabowo, Abu Rizal Bakri, Wiranto dan Hari Tanoe. Dalam pilpres ini mereka hanya sebagai penggembira saja. Rakyat menginginkan pemimpin yang sederhana,apa adanya dan bukan ada apanya. Rakyat  juga menginginkan  pemimpin dengan wajah-wajah baru seperti Jokowi dan Ryamizard ini.

Pasangan serasi yang kemungkinan besar memenangkan pilpres 2014 ini akan segera diumumkan pada saat yang tepat oleh PDI yaitu  setelah penghitungan (real count) Pileg 2014 diumumkan oleh KPU. Kita sebagai rakyat yang mendukung Jokowi berharap Jokowi  dan PDIP tidak salah memilih orang yang akan menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2014 yang akan datang.

Salam Pemilu damai menyongsong Indonesia Baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline