Lihat ke Halaman Asli

Gunawan

TERVERIFIKASI

Dosen

Jokowi Takut Kalah...?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Capres PDIP Joko Widodo (sumber foto: kompas.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Capres PDIP Joko Widodo (sumber foto: kompas.com)"][/caption]

Kalah dan menang dalam suatu pertandingan itu biasa. Apalagi dalam pertarungan pilpres 2014 ini. Walau belum ada capres yang mendaftar di KPU karena memang pendaftarannya belum dibuka, juga perolehan suara parpol belum ada yang dipastikan memenuhi Presidential Threshold. Juga yang terpenting pengumuman hasil real count perolehan suara parpol belum diumumkan KPU.

Dari hitung-hitungan kasar memang yang paling mendekati PT adalah PDIP yang sudah mengusung capres Joko Widodo atau yang dikenal dengan panggilan Jokowi. Apalagi Nasdem sudah menyatakan dukungannya untuk berkoalisi dengan PDIP.

Diatas kertas hanya capres Jokowi yang bisa maju untuk mendaftar di KPU. Sedangkan capres Gerindra  Prabowo Subianto belum memastikan koalisinya dan hanya 11% perolehan suaranya berdasarkan quick count.Capres dari golkar Abu Rizal Bakrie (ARB) yang memperoleh suara 15% juga masih berharap-harap cemas untuk mendapatkan teman koalisinya.

Jika Jokowi dikatakan takut kalah dengan capres Prabowo sepertinya jauh panggang dari api. Dalam kasus ini kalah menang itu semua karena pilihan rakyat. Siapa yang mendapat amanah dari rakyat dan memeperolehi suara terbanyak di pilpres mendatang dialah yang akan melenggang ke Istana menjadi residen RI untuk masa bakti 2014-2019.

Menuduh Jokowi cemas atau secara gamblang ketakutan kalah berhadapan dengan Prabowo capres dari Gerindra merupakan akal-akalan saja atau seperti tak punya ide lain untuk menulis tentang Prabowo dan mendompleng judul yang ada kata Jokowi agar dilirik pembaca. Pada akhirnya pembaca bisa menilai sendiri apakah Prabowo bisa nyapres pada pilpres kali ini atau hanya sebagai wakil karena terpaksa berkoalisi ke Golkar yang perolehan suaranya lebih tinggi dari Gerindra.

Partai Islam yang konon akan membentuk poros tengah jilid 2 yang digagas Amin Rais juga tak laku. Belum lagi Poros Demokrat yang lebih membuat Prabowo dan ARB ketar-ketir. Jadi tuduhan mengatakan Jokowi takut kalah dari Prabowo hanya sebagai penghias bibir saja. Apapun yang akan terjadi rakyat yang akan menentukan presidennya sendiri. Siapa yang dapat memenangkan hati rakyat maka dialah yang akan memenangkan Pilpres 2014 ini.

Salam Kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline