Lihat ke Halaman Asli

Gunawan

TERVERIFIKASI

Dosen

Prabowo Dikeroyok PKS dan PPP Gara-gara Prahara, Jokowi Santai Saja

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo-Hatta Rajasa (sumber foto:kompas.com)

[caption id="" align="alignnone" width="546" caption="Prabowo-Hatta Rajasa (sumber foto:kompas.com)"][/caption] PAN telah dengan percaya diri mencalonkan Hatta Rajasa sebagai cawapres Prabowo.  Dengan mengundurkan diri Hatta Rajasa jadi menteri perekonomian. Gonjang ganjing pencapresan Prabowo dan Hatta digugat oleh ketua umum PKS Annis Matta dan juga ketua umum PPP Surya Darma Ali. Kedua partai berbasis  Islam itu punya hak yang sama untuk mengajukan cawapresnya. PKS seperti yang dilansir oleh ketua umum PKS Anis Matta mereka juga berhak mengajukan cawapresnya yaitu Hidayat Nurwahid, Aher atau Ahmad Heryawan gubernur Jawa Barat dan juga Hidayat Nurwahid. Sedangkan PPP juga punya calon yaitu Surya Darma Ali sendiri. Nah ditengah-tengah pendeklarasian ini Prabowo merasa diatas angin dengan banyaknya dukungan partai berbasis Islam. Namun saat diatas angin itu beliau terombang-ambing dan tak bisa secara gegabah serta merta memilih Hatta Rajasa. Apalagi hata Rajasa sudah terlalu maju dengan mengundurkan diri. Para partai mitra koalisi PKS dan PPP sangat gerah dengan gebrakan PAN itu. Merkapun akhirnya mendesak Prabowo untuk juga melirik calon yang mereka ajukan. Dalam masa pendeklarasian tinggal beberapa hari lagi Prabowo sedang galau siapa yang akan dipilih menjadi cawapresnya. Sepertinya Hatta Rajasa sudah mendapat sinyal dan jadilah Pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa maju didaftasrkan di KPU dengan akronim Prahara (Prabowo Hatta Rajasa). [caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Calon dari PKS Aher-Anis Matta-Hidayat Nur Wahid (sumberfoto: pkssumut.or.id)"]

Calon dari PKS Aher-Anis Matta-Hidayat Nur Wahid (sumberfoto: pkssumut.or.id)

[/caption] Namun tunggu dulu PKS yang sudah duluan mendukung erindra merasa dikhianati. mereka menagih janji seperti kelakuan jakaarta menagih janji yang wira-wiri terus melobi Prasbowo agar memilih cawapres dari mereka yaitu Anis Matta,Hidayat Nur Wahid dan Ahmad Heryawan. Sementara Itu ketum PPP yang sejak dulu mendukung Gerindra dengan ketumnya Surya Darma Ali sebagai cawapresnya. Seperti dikeroyok Prabowo dalam kebingungan. Agar PKS tidak merasa dikhianati walau memang sering mengkhianati dan PPP merasa tidak dikadali akhirnya Prabowo harus memilih. Jika salah pilih maka PKS bisa saja membelot ke Demokrat dengan Poros baru yang dibentuk dengan Golkar dengan mengusung Abu Rizal Bakrie dan Edy Pramono sebagai capres dan cawapresnya. Prabowo dan Gerindra tak ingin PKS dan PPP lari ke poros Demokrat  - Golkar. Namun tak ada cara selain melakukan hompimpah. Ini usulan saya agar Prabowo tidak dikeroyok PKS dan PPP. PKS PAN dan PPP harus melakukan Hom pim pahj. Siapa yang menang dialah yang akan maju menjadi cawapresnya . [caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Prabowo dan Surya Darma Ali (sumber foto: kompas image)"]

Prabowo dan Surya Darma Ali (sumber foto: kompas image)

[/caption] Resiko hompimpah adalah adanya barisan sakit hati. barisan sakit hari akan membelot. Dan saya yakin mereka akan membelot dan bergabung dengan poros PD-Golkar yang sebentar lagi dideklarasikan. Kita tunggu saja apakah PKS yang membelot,PPP,atau PAN tergantung dari siapa yang menang hompimpah. Melihat fenomena in i kubuh Jokowi santai dan senyum-senyum saja. Pak Jokowi tinggal menentukan siapa cawapresnya. para capres itu sudah ada di kantong pak Jokowi. Ada nama yang sudah mengerucut. nama yang tak bakalan bikin elektabilitas Jokowi kendor. Pak Jusuf Kalla sepertinya calon terkuat. namun terbuka juga pak Jokowi memilih calon yang lain. Salam Koalisi Gemblung. Sumber bacaan: http://nasional.kompas.com/read/2014/05/16/1108536/PPP.Ancam.Tarik.Dukungan.jika.Prabowo-Hatta.Dideklarasikan http://nasional.kompas.com/read/2014/05/12/1131038/PKS.juga.Akan.Ajukan.Cawapres.untuk.Prabowo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline