Sumber gambar: disini.
Akhir rezim SBY yang diharapkan mulus tanpa noda akhirnya tercoreng juga. Citra yang dibangun selama 10 tahun bersusah payah pada akhirnya ternoda oleh SBY sendiri. Masih ingat tagar #ShamenOnYouSBY menjadi tranding di sosial media. Tatkala Demokrat hengkang dari ruang rapat DPR saat voting penentuan UU MD3.
Rakyat sontak tersentak dengan keputusan SBY yang menyuruh anggota DPR dari partai Demokrat walk out alias hengkang. Rakyat pun mencibirnya sebagai pengkhianat demokrasi. Seperti judul syair "Kau yang mulai dan kau yang mengingkari". Akhirnya citra SBY pun langsung suram.
Pembelaan pun masif agar citra SBY berbinar kembali. Ruhut Sitompul yang membocorkan ada SMS SBY agar anggota DPR dari praksi PD itu walk out tak bisa ditutupi lagi. Bahkan ada pembelaan dari anggota PD bahwa mereka salah seharusnya "all out" bukan "walk out".
Bola liar terus meluncur UU MD3 yang telah ditetapkan pun direvisi agar kepala daerah kembali dipilih langsung oleh rakyat. KMP goyah akibat Golkar dan PPP pecah. KMP akhirnya goyah demi mempertahankan kesolidan mereka rela "menjilat ludah" sendiri.
Demi citra SBY tak lagi "jaim". Dia rela menjumpai Presiden Jokowi untuk menawarkan "deal-deal" yang kita belum tahu. Namun Jokowi tak begitu saja percaya dan mengiyakannya. Drama UU MD3 masih terus berlanjut sampai Januari 2015 mendatang. Bisa dipastikan akan direvisi dan kembali pilkada langsung dipilih rakyat.
Jadi mengapa SBY dulu menyuruh anggotanya "walk out" yang menyebabkan tercoreng citra beliau diakhir masa kepemimpinannya. Berharap masa kepemimpinan yang gilang gemilang dengan menahan menaikan BBM malahan dapat batu sandungan lain yaitu UU MD3.
Ternyata gara-gara membela KMP SBY lupa telah meredupkan pamornya sendiri. nasi telah menjadi bubur. Citra yang kadung redup dan hancur tak mungkin diperbaiki lagi. Karena sejarah telah mencatat bahwa SBY pernah menodai demokrasi dengan menolak pilkada langsung.
Salam Kompasiana.
Artikel terkait:
http://nasional.kompas.com/read/2014/09/27/14281191/SBY.Raih.Piala.Oscar.Drama.Politik