[caption id="attachment_382313" align="alignnone" width="670" caption="Para Jenderal Gadungan dan Gubernur Gadungan (sumber: edited pri)"][/caption]
Baru-baru ini di Medan tempat domisili penulis terjadi kehebohan. Apa yang membuat heboh? Apa ada kakek bertelur juga seperti di Jakarta atau gubernur tandingan alias gadungan? Bukan itu. Kota Medan dihebohkan dengan penangkapan 3 jenderal PBB gadungan.
Nah, kalau jenderal gadungan aja bisa ditangkap, kenapa gubernur gadungan tak bisa ditangkap? Apa bedanya? Apa karena gubernur gadungan itu diangkat leh FPI yang notabene menolak Ahok sebagai gubernur DKI? Kini gubernur gadungan DKI Jakarta bebas blusukan dan tidak ada tindakan dari aparat kepolisian untuk menangkapnya.
Kenapa tidak ditangkap? Inilah yang mengganjal pemikiran saya? Apakah pihak kepolisian tidak berdaya alias "mandul" jika menghadai gubernur gadungan yang di"backing"i FPI? Atau karena ada faktor lain yang diluar jangkauan saya.
Ternyata setelah saya menganalisa lebih dalam (sedalam lubang puser). Akhirnya diketahui kenapa gubernur tandingan DKI Jakarta alias gadungan tidak ditangkap. Jika diamati dari gambar diatas ketiga jenderal itu mengaku jenderal dan menggunakan seragam dan atribut jenderal palsu. Atribut inilah yang dijadikan barang bukti pemalsuan dan gadungannya.
Nah beda dengan gubernur DKI yang juga gadungan. Dia tidak memakai pakaian seragam dan atribut palsu dari gubernur DKI. Makanya dia bebas karena tak ada barang bukti yang bisa dijadikan alasan untuk penangkapannya. Seandainya dia memakai atribut seperti yang dikenakan Ahok, maka polisi dengan segera akan menangkap Fachrurrozi Ishaq ini dan diinapkan di hotel "prodeo".
Kalau gambar dia memakai seragam itukan editan yang disebar di media sosial. Sedangkan kalau dia lagi blusukan dia masih pakai baju koko dan kain sarung khas betawi. Jadi ya dia bebas blusukan di DKI. Sampai-sampai ada parodi fanpagenya yang bercerita saat dia blusukan yang bikin ngakak guling-guling wkwkwk.
Ya, kita tunggu saja sampai Fachrurozi Ishaq memakai seragam gubernur DKI. Nah saat itu baru dia bisa ditangkap Polisi dengan tuduhan memalsukan atribut gubernur seperti jenderal gadungan yang ditangkap di Medan tempo hari.
Salam Kompasiana.
Artikel Terkait: