Lihat ke Halaman Asli

Gunawan

TERVERIFIKASI

Dosen

Ahok Masuk Islam Gara-gara Diejek "Kafir" oleh FPI?

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melepas 30 marbot masjid berangkat umrah, di Balaikota, Selasa (16/12/2014)/ sumber kompas.com

[caption id="" align="alignnone" width="546" caption="Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melepas 30 marbot masjid berangkat umrah, di Balaikota, Selasa (16/12/2014)/ sumber kompas.com"] [/caption] "Jadi jika Anda tak suka disebut kafir, cara mengatasinya gampang saja. Silahkan masuk Islam. Just that simple" Kalimat itu saya kutip dari seorang yang katanya penulis hebat yang sekarang lagi naik daun karena karyanya yang sudah menelurkan banyak karya hebat. Tak usah saya sebutkan namanya karena para pembaca pasti sudah mengetahuinya. Kemungkinan dulu si pemilik quote diatas masuk Islam karrena dia katanya mualaf dengan cara diejek-ejek sama temennya yang Islam dengan sebutan kafir sehingga dia memutuskan untuk masuk Islam. Sungguh dakwah yang sangat mudah kalau seperti itu. Terus apakah Ahok akan masuk Islam karena tiap saat dia dihujat kafir,gubernur kafir ,aseng,china dan lain-lain sebutan yang sepertinya kurang beradab untuk kaum yang mengaku beragama dan beriman? Bahkan Ahok berkata" Saya bilang, kalau Islam-nya kaya FPI, sampai mati juga enggak mau masuk Islam. Umat Islam kok seperti itu. Saya juga enggak banyak komentar, saya menjalankan aturan aja". (sumber). Apakah dulu dijaman Nabi Muhammad SAW, nabi berdakwah dengan mengejek pamannya Abu Jahal dan Abu Lahab dengan sebutan kafir biar mereka mau masuk Islam? Demikian juga dengan para sahabat yang dulunya kafir seperti Umar bin Khatab diejek-ejek dengan sebutan kafir . karena Umar tidak mau diejek kafir makanya dia masuk Islam? Betulkah kisahnya yang tertulis dibuku-buku Sejarah Islam seperti itu? Saya belum pernah membaca yang seperti itu. Yang saya pelajari dulu  Nabi Muhammad yang dikenal dengan akhlaknya yang tinggi tetap mengunjungi orang yang meludahinya ketika orang itu sakit dan menjadi penjenguk pertama sehingga orang itu memeluk Islam. Sedangkan Umar bin Khatab masuk Islam setelah dia mendengar adiknya membaca ayat suci Al Qur'an. Dakwah Islam yang benar itu dengan akhlak yang tinggi yang ditunjukkan dalam tingkah dan perbuatan. Bukan saling mengejek dan mencaci rang yang tak seakidah. Kalau sebutan kafir  memang mempunyai konotasi yang jelek maka kata itu tak pantas dilontarkan untuk orang lain. Masih banyak kata yang berknotasi baik yang bisa disebutkan tanpa menyinggung perasaan. Ucapan kafir ini tidak saja dituduhkan kepada yang tidak memeluk Islam bahkan untuk orang islam sendiri yang tidak dalam satu jamaah juga saling mengkafirkan. DItambah lagi dengan embel-embel "sesat". Misalnya Sunny mengkafirkan Syiah dan sebaliknya. Antara Sunny juga saling mengkafirkan seperti kaum Wahabi yang sering mengatai kafir dan sesat kepada kelompok lain diluar kelompok mereka. Umat Islam tak akan maju jika cara berfikirnya sangat picik seperti itu.Bagaimana umat lain simpatik dengan ajaran Islam jika dakwahnya menggunakan maikan dan ejekan kafir.  Seperti seorang Ahok yang selalu dihujat kafir oleh FPI dan kelompok-kelompok yang masih "kolot" dalam memahami Islam. Saya sendiri heran, dakwah mereka itu mencontoh siapa? Mencontoh nabi Muhammad SAW atau mencontoh siapa? Seandainya dakwah cara Rasulullah pastilah kelakuannya tidak seperti itu. Karena dalam Islam tak ada pemaksaan dalam agama. Dakwah Islam dengan kelembutan dan kerelaan serta keikhlasan seseorang yang memang benar-benar mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline