[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (sumber foto:ahermediacenter.com)"][/caption] Walau setiap tahun perayaan Natal diiringi dengan perdebatan umat Islam yang pro dan kontra dengan ucapan selamat natal, namun Natal bagi umat Kristiani tetap menjadi hari besar yang perayaannya dijamin undang-undang untuk berlangsung secara aman,tertib, dan kondusif. Pemerintah berkewajiban melindungi warga negaranya yang menjalankan ibadah dan merayakan hari besar agamanya sesuai dengan kepercayaan mereka. Bagi umat lain janganlah picik dengan menuduh umat Kristiani "mengemis" ucapan selamat natal. Tanpa kita ucapkan pun mereka tetap menjalankan natal dengan penuh kebahagiaan. Tak sepantasnya sebagai umat yang beragama menyakiti sesama umat yang sama-sama diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Pencipta. Senada dengan artikel saya kemarin "Fachri Hamzah Ucapkan Selamat Natal, Ridwan Kamil Merayakan Natal" yang dipilih oleh Admin Kompasiana sebagai TA (Tranding Article) menuai pro dan kontra. bahkan sampai seorang kmpasianer menulis protes dengan kalimat tak pantas "mengemis ucapan selamat natal". Petinggi PKS yang merupakan partai yang mengaku Islami juga mengucapkan selamat natal. Tokoh sekaliber Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan juga mengucapakan selamat natal untuk para penganut Kristiani di Jawa Barat. Petinggi PKS yang lain seperti Gatot Pujo Nugroho yang notabene menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara juga mengucapkan selamat natal kepada warganya di Sumatera Utara. (Baca disini). Sebagai kepala pemerintahan baik pusat maupun daerah memang seharusnya menjadi pengayom untuk semua umat. Bukan hanya umat Islam saja tapi juga semua umat beragama yang ada di Indonesia. [caption id="" align="aligncenter" width="433" caption="Gubernur Sumut gatot Pujo Nugroho (sumber: kompas.com)"]
[/caption] Terlepas dari pro kontra yang terus berkembang sampai-sampai pak Jokowi dituduh murtad oleh FPI jika mengucapkan selamat natal merupakan suatu penghina dan seharusnya bisa mendapat hukuman. Agar peristiwa yang sama tidak terulang lagi. Ketegasan pemerintah harus ditunjukkan demi terjalinnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Kalau hanya didiamkan saja maka lambat laun mereka akan berani mencabik-cabik kerukunan antar umat beragama yang selama ini telah terjalin dengan baik. Dan sepertinya inilah yang diinginkan mereka agar persatuan dan kesatuan negeri ini yang kokoh akan menjadi terpecah belah dan terjadilah caos atau pergolakan di tengah masyarakat. Akhirnya marilah kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mempererat persaudaraan,rasa senasib dan sepenanggungan. Saling menghrmati dan toleransi antar umat beragama. Dengan ini saya mengucapkan selamat hari natal dan menyambut tahun baru 2014 kepada pembaca Kompasiana dimanapun berada. Salam damai untuk kita semua. Salam Kompasiana. Artikel terkait: http://jabartoday.com/headline/2012/12/24/2155/9461/aher-ucapkan-selamat-natal http://medan.tribunnews.com/2012/12/22/ucapkan-selamat-natal-2012-gatot-inti-natal-kasih-dan-pelayanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H