Lihat ke Halaman Asli

Gunawan

TERVERIFIKASI

Dosen

Bisnis Online dengan Cara Menjelekan Presiden Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada fenomena aneh dalam bisnis online yang sedang dipraktekan oleh seseorang yang mengaku sebagai penulis hebat dewasa ini. Di medsos dia sangat terkenal dengan fanfagenya yang digunakan untuk bisnis online dengan nama Jonru.Dengan memakai model “black campaigne” yang terus dilancarkan walau pilpres sudah selesai tapi sepertinya rem dia lagi blong jadi keterusan sampai sekarang

Dengan menjelekan semua kebijakan Presiden Jokowi dan menuduh serta memfitnah Presden Jokowi , dia terus saja melemparkan isu-isu bertopeng “mengkritisi” kebijakan Presiden tapi isinya semua hanya menjelekan Presiden Jokowi.

Sambil terus berbisnis online dengan menjual kaos,buku dan pelatihan menulis. Dia berharap dengan isu-isu yang dilontarkan melalui medsos yang dia miliki berharap bisnisnya akan lancar dan banyak yang membeli produk-produknya itu.

Apakah cara itu bisa berhasil? Keberhasilan bisa saja terjadi . Tapi apakah itu halal menurut agama yang beliau anut. Apakah cara “kotor” itu tidak haram. Seperti di komplek kami ada warung tempat berkumpul ibu-ibu belanja sambil bergosip. Si pemilik warung tiap hari mencari bahan gosip baru supaya ibu-ibu yang suka bergosip selalu rajin berbelanja di warungnya.

Memang awalnya warung ib itu laris manis dan ramai. Tapi akibat gosip-gosip yang dilempar si pemilik warung akhirnya banyak terjadi pergesekan bahkan perkalihan antara ibu-ibu kompleks yang tak suka dan difitnah si pemilik warung.  Akhirnya diapun dilabrak. Itu kejadian nyata di kompleks saya.

Bisnis apapun jika dilakukan dengan cara-cara yang salah dan melanggar etika walau tidak sampai melanggar hukum negara akhirnya akan hancur juga . Tak patutlah kita berbisnis dengan menjelekan saingan bisnis kita. Apalagi bisnis mendekati subhat atau menjurus kepada penipuan publik. Bukannya untung yang diperoleh tapi dosa dan kehancuranlah  yang didapatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline