Lihat ke Halaman Asli

Gunawan

TERVERIFIKASI

Dosen

Salah Kaprah Budi Gunawan "Titipan" Ibu Mega

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komjen Pol Budi Gunawan (Sumber foto: Kompas.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="499" caption="Komjen Pol Budi Gunawan (Sumber foto: Kompas.com)"][/caption] Pro kontra terkait pencalonan Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan terus bergulir. Kini bola panas sudah ada di KPK yang telah menetapkan status tersangka kepad BG. Walau DPR telah menggoreng bola panas itu dan menggolkan Budi Gunawan menjadi cakapolri dengan meloloskan fit dan propertes dari Komjen Pol Budi Gunawan. Tersiar kabar bahwa Budi Gunawan adalah titipan dari Ibu Mega kepada Pak Jokowi. Isu itu pun berkembang sampai saat ini. Dugaan awal yang mengatakan Budi Gunawan merupakan titipan ibu Mega itu terkait bahwa Budi Gunawan pernah menjadi ajudan ibu Mega saat menjadi Presiden dulu. Tuduhan yang salah kaprah ini menjadikan ibu Mega semakin terdesak sebagai ketum PDIP yang selalu dibully di media sosial oleh para hater. Belum lagi masalah pernyataan bahwa Pak Jokowi hanya petugas Partai saat pengajuan nama pak Jokowi sebagai capres dari PDIP tempo hari terus diingat oleh para hater dan menjadi senjata ampuh untuk mengadu domba antara Ibu Mega dan Pak Jokowi. Secara etika Pak Jokowi memang sebagai kader terbaik PDIP yang sekarang memegang tampuk pemerintahan tertinggi tentulah tidak sekonyong-konyong menjadi "lupa kacang akan kulitnya". Pak Jokowi yang notabene bersuku Jawa tentulah faham akan tatakrama dan adat istiadat Jawa yang lebih mengedepankan "mikul duwur mendem jero". Artinya mengangkat setinggi-tingginya kehormatan Partai yang membesarkan namanya dan mengubur sedalam-dalamnya keburukan yang ada di Partainya sendiri. Publik sepertinya menginginkan agar Jokowi sepenuhnya milik rakyat bukan milik Partai Politiknya. Tapi secara sistem tidak membolehkan hal itu. Presiden yang dipilih rakyat harus dicalonkan oleh Partai Politik dan inilah yang bakalan "menyandera" seorang Presiden siapapun dia dan dari partai manapun namanya. Sistem di negeri ini yang mengharuskan seperti itu. Sehingga antara kepentingan rakyat dan partai bisa saling bertentangan. Jika Presiden mampu mencari jalan tengah antara rakyat dan Partai tanpa ada yang merasa dirugikan tentulah sangat brilyan. Dan Presiden Jokowi sedang berusaha untuk melakukan itu sekarang. Jadi sangat naif jika terus membenturkan antara ibu Mega dan Jokowi terkait pencalonan Budi Gunawan menjadi Kapolri. Strategi inilah yang terus dilakukan oleh lawan politik yang berseberangan dengan Presiden Jokowi agar bisa dilengserkan. Memang sah-sah saja seorang Megawati mengusulkan atau dalam tanda kutip menitipkan Budi Gunawan untuk diangkat menjadi Kapolri oleh pak Jokowi. Tapi tujuannya untuk apa? Menurut saya bukan Ibu Mega yang punya keinginan untuk mencalonkan Budi Gunawan akan tetapi Budi Gunawan dan kroninya di kepolisianlah yang "merayu" ibu Mega sebagai katebelece untuk menggolkan Budi Gunawan menjadi Kapolri melalui titah sakti dari ibu Megawati yang dijuluki sebagai Ibu suri oleh para hater. Sebagai pendukung Jokowi juga tak seharusnya ikut-ikutan menyalahkan Ibu Megawati dalam polemik ini. Tak sepatutnya ikut-ikutan menghujat Ibu Mega yang telah legowo mencalonkan pak Jokowi menjadi Presiden saat pilpres kemarin. Wajar saja sebagai seorang ibu yang masih menjabat sebagai ketum PDIP meminta kepada Presiden dari Partainya sendiri. Memang yang cukup disayangkan adalah kenapa yang diusulkan itu adalah orang yang track recordnya bermasalah. Jika saja ibu Mega "menitipkan" nama calon yang tidak bermasalah atau sedikit bermasah maka Pak Jokowi tidak susah untuk menurutinya. Buat apa memaksakan kehendak untuk mengangkat Kapolri yang tersangkut masalah hukum. Bagaimana mau menegakkan hukum jika Kapolri saja tersangkut masalah hukum? Salam Kompasiana. Artikel terkait: http://nasional.kompas.com/read/2015/01/18/17124521/Penundaan.Pelantikan.Budi.Gunawan.Bisa.Berujung.Impeachment. http://www.beritasatu.com/nasional/240045-pdip-tegaskan-budi-gunawan-bukan-titipan-megawati.html




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline