Lihat ke Halaman Asli

Hotdi Gultom

Mahasiswa di IPB University

Di Ambang Waktu

Diperbarui: 11 November 2024   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semakin jauh langkah ini terukur,  
namun jalan seakan makin kabur.  
Usia berderap, tak henti menambah hitung,  
namun hati tersesat dalam jeda yang murung.

Dulu, mimpi seperti bintang yang dekat,  
cukup rentangkan tangan dan ia lekat.  
Kini, bintang-bintang seolah pudar,  
tersapu kabut, meninggalkan sinar samar.

Ada ingin yang tetap tertahan,  
meski waktu memanggilnya untuk pulang.  
Namun, arah tak lagi berbisik terang,  
dan aku berdiri di ambang, semakin bimbang.

Apakah aku mengejar yang telah usang,  
atau mencari diri di antara bayang?  
Di cermin waktu, wajahku makin renta,  
menanti jawab dari teka-teki semesta.

Jika kelak hari ini hanya cerita,  
biarlah ia tersimpan dalam langkah yang hampa.  
Sebab meski tak tahu jalan pulang,  
aku tetap melangkah, walau gamang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline