Lihat ke Halaman Asli

Hotdi Gultom

Mahasiswa di IPB University

Langit Pagi yang Tak Terucap

Diperbarui: 7 November 2024   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini, langit menggantungkan doa  di antara awan yang belum berwarna,  menyimpan harapan yang tak terucap,  
menyusuri angin yang pelan menguap.

Ada bisik angin yang merambat pelan,  
mencium dedaunan, menyentuh dahan,  
membawa cerita yang tak sempat kita bagi,  
mengiringi langkah tanpa suara, tanpa janji.

Terang yang belum sepenuhnya terbit,  
merayap, melukis lembut di ufuk pagi,  
seperti kata-kata yang kita simpan sendiri,  
tanpa berani sampai, namun tetap menemani.

Mungkin, hari ini biarlah cahaya bicara,  
memberi tanpa harus menerima,  
menghangatkan tanpa perlu diminta,  
berjanji pada diam, mengikat pada jiwa.

Dalam segala yang tak perlu diucap,  
ada rasa yang tetap menyusup pelan,  
mengikat kita pada cahaya yang sama,  
meski langkah kita tertinggal di seberang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline