Jika kita ditanya, sampah apakah yang paling merusak bumi?. Maka anda akan menjawab apa?
Sebagian besar orang mungkin akan menjawab sampah plastik.
Sampah plastik memang turut berkontribusi dalam mengakibatkan beberapa kerusakan di muka bumi. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa terdapat jenis sampah lain yang dianggap remeh oleh sebagian besar oleh masyarakat ternyata mengakibatkan kerusakan yang lebih masif jika dibandingkan dengan sampah plastik.
Lalu, jenis sampah apakah itu?
Jawabannya adalah sampah yang dihasilkan oleh industri fashion.
Dilansir dari oleh UN Conference of Trade and Development pada Tahun 2019, limbah dari industri fashion merupakan industri yang menghasilkan paling banyak sampah kedua di dunia setelah indsutri perminyakan. Lebih parahnya lagi, jika dikaitkan dengan krisis iklim yang terjadi sekarang, maka industri fashion menyumbang sekitar 10 persen emisi karbon yang sangat berdampak pada krisis tersebut.
Besarnya emisi karbon dari industri fashion dihasilkan dari setiap tahap rantai pasokan fashion dan siklus produk. Dan yang peningkatan emisi karbon bersumber dari kegiatan produksi dan pemrosesan bahan mentah. Bukan hanya itu dampak fashion yang berbahaya juga bisa berasal dari air, bahan kimia, penggundulan hutan limbah tekstil hingga mikroplastik yang sulit diurai secara alami.
Terdapat bermacam bentuk dari Limbah fashion diantaranya yaitu limbah dalam bentuk cair. Terdapat sekitar 20% limbah cairan di dunia yang berasal dari industri fashion.
Limbah cair tersebut berasal dari pewarna tekstil yang menjadi polusi terbesar kedua di dunia. Sayangnya, sisa air dari proses pewarnaan tersebut sering kali dibuang ke selokan ataupun sungai tanpa adanya pengolahan lebih lanjut.
Dan lagi-lagi limbah tersebut sebenarnya mengandung zat-zat sisa pewarna kimia sintesis yang tentunya sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar. Belum lagi fast fashion berupa sisa kain dari produksi pakaian di pabrik seringkali dibuang begitu saja.