Lihat ke Halaman Asli

Goel A Pahit

Lauik sati rantau batuah

Pura-pura Menghilang

Diperbarui: 16 September 2020   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.wvchildrenscharity.org/

Aku pura-pura menghilang, bersembunyi di balik sebatang lilin yang menyala, bertahan dengan nafas yang tersengal-sengal, menanti suaramu memanggil dengan sendu.

Sejenak aku menghilang, menghangatkan diri menghilangkan rasa sedih di hati, gempuran di hati bagaikan suara hempasan piring-piring yang pecah, lebih baik aku menghindar dari sampingmu sesaat ini.

Seketika lilin itu padam, rasa iba di hati akan habis bersamanya, aku kembali berdiri tegap dengan senyum yang segar, namun tetap mengharapkan kedatangan dirimu menjemput cintaku yang sempat layu.

Benar, manusia tidak ada yang sempurna. Hanya harus bercermin diri, apabila salah saling memperbaiki. Jangan pernah lelah untuk terus mencoba lebih baik, sampai orang mengatakan bahwa kita baik.

Kini, biarkan aku bersembunyi sebentar saja. Berpura-pura menghilang dalam terang, menghangatkan kepala yang hendak pecah, hingga nanti ia akan kembali seperti cinta yang seperti biasanya.

Padang Bungur, 15 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline