Lihat ke Halaman Asli

Goel A Pahit

Lauik sati rantau batuah

Kata Guruku

Diperbarui: 31 Agustus 2020   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hendak kusampaikan pesan dari guruku, karena negeriku sudah lumat di dalam kekacauan, maksiat terjadi dimana-mana, kejahatan menjadi jalan mencari nafkah

Hendak kubiarkan semua itu terjadi, sungguh tidak mungkin aku sanggup menjadi pahlawan, aku hanyalah lelaki biasa yang tak punya apa-apa, negeriku hitam diselimuti kepalsuan

Nestapa tak terduga tiba menjelma sebagai dosa, mataku tidak terpejam melihat kehancuran yang ada, sedangkan mereka dengan tertawa memutuskan nyawa-nyawa, setelah pergi dan berpesta

Hidup berjalan tanpa cinta, tanpa rasa iba sesama manusia, hanya hidup untuk hidup sendiri, menggepal tangan untuk meraih sepercik mimpi

Semakin hari dunia ini keras, kata guruku ini adalah ciri-ciri kiamat, sesama manusia tidak lagi saling peduli, saling mematahkan untuk menumbuhkan diri sendiri

Benar kata guruku, sulit mengumpulkan manusia menuju jalan kebaikan, sedangkan untuk membangun kemaksiatan tidak butuh pencerahan, aku hidup di negeriku dengan dosa-dosa karena telah menyaksikan perilaku maksiat yang terjadi sepanjang masa

Sei. Likian, 31 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline