Hendak kusampaikan pesan dari guruku, karena negeriku sudah lumat di dalam kekacauan, maksiat terjadi dimana-mana, kejahatan menjadi jalan mencari nafkah
Hendak kubiarkan semua itu terjadi, sungguh tidak mungkin aku sanggup menjadi pahlawan, aku hanyalah lelaki biasa yang tak punya apa-apa, negeriku hitam diselimuti kepalsuan
Nestapa tak terduga tiba menjelma sebagai dosa, mataku tidak terpejam melihat kehancuran yang ada, sedangkan mereka dengan tertawa memutuskan nyawa-nyawa, setelah pergi dan berpesta
Hidup berjalan tanpa cinta, tanpa rasa iba sesama manusia, hanya hidup untuk hidup sendiri, menggepal tangan untuk meraih sepercik mimpi
Semakin hari dunia ini keras, kata guruku ini adalah ciri-ciri kiamat, sesama manusia tidak lagi saling peduli, saling mematahkan untuk menumbuhkan diri sendiri
Benar kata guruku, sulit mengumpulkan manusia menuju jalan kebaikan, sedangkan untuk membangun kemaksiatan tidak butuh pencerahan, aku hidup di negeriku dengan dosa-dosa karena telah menyaksikan perilaku maksiat yang terjadi sepanjang masa
Sei. Likian, 31 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H