Lihat ke Halaman Asli

Guıɖo Arısso

TERVERIFIKASI

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Nominee Kompasiana Award BiCJ: Bisa Jadi Gegara Faktor X dan Y

Diperbarui: 19 November 2021   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasianival.com

Bukannya jadi senang, malah daku kepikiran. Bukan pula karena takut gagal [lagi] atau ngebet untuk menang kali ini. Tidak, tentu saja.

Karena biar bagaimanapun, para nominee kompasiana award itu selalu dipersepsikan sebagai orang anu, lantas tulisan yang ditaja paling tidak berotot..eh berbobot. Atau secara sosiologis, para nominee tersebut dikategorikan sebagai kaum dengan ketanggaan-literasi-atas [mengutip konsep lapisan sosial a la Weber].

Jikalau yang dimaksud adalah konsep ketanggaan literasi, tentu saja saya tidak termasuk atau malah berada di garis batas, paling bawah "just for real".

Bertolak dari hal itu, lalu kuambil kaca, peneropong jiwa, "equilkah diriku masuk ke dalam daftar itu?". Ihwal kebenaran selalu membuatku merasa ragu [asoy puitis banget gan].

Yup. Dua kali masuk nominee Best in Citizen Journalism [BiCJ] itu bagaikan memikul 2 karung umbi porang basah sekaligus [tentunya sambil mendaki-menuruni liuk perbukitan desa]. Sioooo.. beban berat sekali e!

Beban tersendiri karena pada prinsipnya, penganugerahan k-award itu berbarengan dengan munculnya sebuah nilai/kesadaran baru yang melekat padaku kelak. Jika aku melanggarnya, maka jelek kalipun daku di mata sahabat-sahabat kompasianer. Aih mama ee.. tolong!

Sekali pun k-award itu didasari oleh nilai kausalitas: kalau elu konsisten menjaga taraf tulisan, otomatis diperhitungkan dan masuk kategori. Tentu saja, ya, ada sistem yang menilai, juga karena dibantu oleh admin K dan rekan-rekan kompasianer. Sependek yang kupaham kira-kira begitulah ya.. [sok tahu dikit].

Lebih lanjut, bila ada yang menduga, jangan-jangan terpilihnya Guido Arisso menjadi nominee BiCJ pada dua tahun berturut-turut karena ada faktor X dan Y [X= Kopce, Y= Kakartana].

Sebagai jawaban atas rasa kecurigaan akut itu, saya sarankan untuk melakukan verfikasi faktual terlebih dahulu ke hutan Manggarai. Lha, kok ke hutan? Ya, kan kedua unsur yang Anda curigai itu hanya bisa dijumpai secara langsung di hutan. Kecuali kalau mereka sudah mutasi kartu kependudukan ke Jakardah. Maka nyarinya ke mall atau kos-kosan terdekat. Heu heu heu.. [becanda ugh!].

Tapi, kalau dipikir-pikir, bagus juga kalau misalkan ada kecurigaan semacam itu. Karena biar bagaimana pun, di dunia ini kita hidup di atas kecuriga-kecurigaan, kehati-hatian [intinya jangan sampai nyasar ke hati istri orang saja. Bahaya nanti bos!].

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline