Sebagai orang NTT, saya patut berterima kasih kepada Bapak Ibu Inspirasiana yang begitu peduli literasi anak di NTT, dan dengan komitmen tulus mendirikan Taman Baca Inspirasiana-Kompasiana di Soa, Kab. Ngada, Flores.
Hakul yakin, kehadiran Taman Baca Inspirasiana di Pulau Flores merupakan awal yang baik bagi terciptanya generasi anak melek literasi, berikut menjadi sarana pendukung kongnitif anak.
Saya juga berpikir, salah satu problem mendasar di balik rendahnya minat baca anak di NTT adalah karena kurangnya sumber bacaan seperti buku, komik, dlsb. Selebihnya, minimnya dukungan dari orangtua berupa kesadaran berliterasi.
Inilah yang terjadi di NTT. Akan tetapi, semakin ke sini kita semua bisa melihat, bahwa geliat literasi anak di NTT memasuki babak baru.
Ditandai juga dengan banyaknya usaha mendirikan taman baca dan perpustakaan desa yang dilakukan baik oleh orang NTT sendiri maupun orang luar yang peduli literasi.
Dalam hal ini salah satunya Taman Baca Inspirasiana Soa, Ngada yang digagas oleh semangat kolektif warga Inspirasiana (grup para penulis Kompasiana).
Dan seyogianya, usaha menghidupkan literasi di pelosok Nusantara (tak hanya di NTT) belumlah usai dan baru saja dimulai.
Seperti kata Romo Bobby, usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sudah menjadi tugas kita bersama. Dan itu hanya bisa terwujud jika kita peduli serta bergotong royong dalam mendukung literasi dari pelosok.
Taman Baca Inspirasiana juga dengaan senang hati menerima donasi buku, komik, kamus, ensklopedia dlsb (baru/lama). Untuk pengiriman temteman bisa menghubungi saya melalui Rebhalomeh@gmail.com atau Bung Roman Rendusara.
Akhir kata, terima kasih banyak sekali lagi untuk warga Inspirasiana peduli literasi. Terima kasih pula untuk semua pihak yang dengan caranya masing-masing mendukung berdirinya taman baca, sekolah, perpustakan desa di NTT dan Flores khususnya.