Lihat ke Halaman Asli

Guıɖo Arısso

TERVERIFIKASI

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Begitulah, Kalau Petani Menulis Bahasanya (Agak) Tegas

Diperbarui: 4 November 2020   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuis artikel (Sumber gamber: littlehouseliving.com)

Sudah hampir setahun lebih saya menulis di kompasiana. Ya, masih terbilang anak baru dibandingkan para suhu, kompasianer senior, yang sudah lama mencebur diri di blog ini.

Sejauh ini saya sudah menelurkan 176 artikel di Kompasiana. Dikit kaleee. Kualitas tulisan-tulisan saya juga, ya, begitu-begitu saja. Rerata artikel sederhana nun picisan.

Di Kompasiana saya menulis sesuai minat. Hal itu tercermin dari 70% tulisan yang saya telurkan berkutat seputar pertanian dan kehidupan petani di daerah. 

Sementara sisanya, tulisan bertemakan sosial budaya. Lebih tepatnya, diskursus seputar budaya Manggarai, Flores.

Sejauh ini juga saya tidak tahu bagaimana reaksi pembaca menanggapi isi tulisan saya. Yang pastinya beragam, tentu saja.

Tetapi setidaknya, setiap kali saya berkeinginan untuk mem-publis tulisan di Kompasiana, saya selalu bertolak dari misi kebermanfaatan. Bahwasannya, tulisan saya punya efek positif dan tidak meninggalkan cerita "Hadeuuh!.. buang-buang waktu dan kuota aja baca tulisan orang ini". ^_^

***

Lebih lanjut, beberapa bulan yang lalu, seorang kompasianer centhil dan imoeet pernah bertanya kepada saya perihal apakah saya orangnya kasar dan suka marah-marah?

Saya tidak langsung menjawab namun, saya menimpalinya pertanyaan: kenapa kamu berpikiran seperti itu dan bertanya begitu?

Dia lalu menjawab: saya menilai dari tulisan kak Reba. Beberapa artikel yang saya baca, kak Reba menulisanya dengan penuh emosional dan rada-rada marah. Jadi, aku pikirnya Kak suka marah, begitu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline