Lihat ke Halaman Asli

Guıɖo Arısso

TERVERIFIKASI

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Beberapa Kompasianer Mengeluhkan Kisutnya Harga Cengkeh

Diperbarui: 11 Agustus 2020   05:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi cengkeh kering (Gambar: Kompasianer/Ibu Fatmi Sunarya)

Memasuki pertengahan tahun 2020 ini, harga komoditas cengkeh di tingkat petani masih anjlok. Hal inilah yang membuat segelintir Kompasianer yang notabene mempunyai usaha tani cengkeh sedikit gusar, tentu saja.

Selain saya sendiri, ada dua Kompasianer asal Sumatera, Ibu Fatmi Sunarya dan Nenek Nursini Rais, yang masing-masing dalam artikelnya mendaraskan keprihatinan atas kisutnya harga cengkeh saat ini.

Bagaimana tidak, salah satu komoditas unggulan yang punya julukan Emas Coklat itu sekini harganya tak lagi memberikan nafas segar. Di mana harga jual cengkeh kering Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per kg. Sementara cengkeh basah Rp 18.000 hingga 20.000 per kg.

Tak aneh bila dalam artikelnya "Kala Musim Cengkeh Tiba" (K. 10/08/2020), Ibu Fatmi menyebutkan, harga jual cengkeh kering maupun basah di tempatnya selalu saja anjlok berkenaan dengan memasuki musim panen.

Tak dipungkiri memang, fenomena ini terjadi secara simultan dengan reksa wilayah lain di Tanah Air. Tak terkecuali di tempat saya, Manggarai Barat, misalnya.

Meskipun demikian, saya bangga kepada beliau lantaran tetap memutuskan untuk memetik bunga cengkeh walau harga jualnya terjungkal. Dalam hal ini, militansi Ibu Fatmi dalam usaha tani cengkeh tidak perlu diragukan lagi.

"Saya kecantol dengan wangi cengkeh yang menampar hidung" Kata Ibu Fatmi

Begitu juga dengan Nenek Nursini Rais yang tinggal nun jauh di tepi Sungai Kerinci sana. Dari artikelnya "Terbukti, Aroma Cengkeh Tak Sewangi Buah Alpukat" (K, 9/07/2020) itu, saya menangkap perasaan kesal Nenek Nursini kaitanya dengan harga cengkeh.

Lantaran, harga cengkeh dipasaran saat ini tidak ekuilibrium dan/atau setara dengan usaha beliau hingga pohon cengkeh dikebunya berbuah lebat.

"Buah cengkeh berjibun, tapi harganya kecil" pungkas Nenek Nursini dalam artikelnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline