Lihat ke Halaman Asli

Dibayangi Krisis Global, Perbankan Syariah Terus Tumbuh

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Saat ini perekonomian global khususnya kawasan Eropa dan Amerika, masih dibayangi oleh krisis dan perlambatan ekonomi. Namun kondisi tersebut tidak terlalu dikhawatirkan oleh perbankan syariah di tanah air.

"Pertumbuhan perbankan syariah tidak akan terganggu oleh krisis global karena eksporsur portofolio aset dalam valas dan terkait dengan luar negeri sangat kecil," ujar Deputi Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah dalam acara "Seminar Outlook dan Arah Kebijakan Perbankan Syariah" di Jakarta, Rabu (14/12).

Statistik perkembangan perbankan syariah sampai dengan bulan Oktober 2011 menunujukkan bahwa pelayanan syariah semakin luas. Saat ini sudah terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 154 BPRS.

Aset perbankan syariah sendiri kini telah mencapai Rp 130,5 triliun atau tumbuh 47,5% secara year on year (yoy). Dengan pertumbuhan tersebut, perbankan syariah mampu meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 3,7% dari total aset perbankan nasional.

Dengan pencapaian tersebut, BI optimis era pertumbuhan perbankan syariah masih akan berlanjut. Sebagai bank sentral, BI akan terus mengawal dan mengembangkan perbankan syariah yang merupakan bagian dari kerangka sistem perbankan nasional.

"Bank Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk terus memfasilitasi pengembangan ekonomi dan keungan syariah, khususnya perbankan syariah," tegas Halim. (Ul/PKES Interaktif)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline