Lihat ke Halaman Asli

Rafael

Mahasiswa

Komunikasi Soekarno Sang Orator

Diperbarui: 30 Juni 2023   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180601160130-20-302771/hari-ini-73-tahun-silam-sukarno-cetuskan-pancasila

         

          Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok Soekarno? Bagi orang Indonesia beliau dikenal pernah menjabat sebagai presiden pertama di Indonesia, sekaligus beliau juga terkenal akan kemampuannya dalam menyusun kalimat dan penggunaan kata-kata yang tepat di hadapan khalayak. 

Soekarno dapat menggunakan kata-kata yang tepat dan dimana kata-kata yang dilontarkan dapat mengena ke-hati para pendengar. Dari hal demikian dapat berkaitan dengan kebiasaan semasa muda beliau, karena semasa mudanya beliau sering membaca berbagai macam literasi seperti membaca karya dari Karl Marx, Engels, Lenin, Mao Je-dong, Sun Yat-sen, Montesquieu, John Locke, Adolf Hitler dan lain-lain.

            Selain Soekarno mempunyai theme of references atau kekayaan pengetahuan sebagai acuan dalam berpidato, beliau juga mempunyai satu sosok yang mengajarinya dalam berbicara atau berpidato, sosok tersebut bernama Tjokroaminoto. 

Dari sosok beliaulah yang membuat Soekarno belajar bahwa berbicara menjadi kunci keberhasilan seorang pemimpin. Selain itu, dari Tjokroaminotolah yang membuat Soekarno mempunyai gaya orasi yang berkobar atau meledak-ledak penuh semangat yang dapat membakar api semangat kebangsaan bagi warga Indonesia. Kita juga dapat mengetahui bahwa pola komunikasi yang digunakan oleh Soekarno adalah low context atau konteks rendah yang tegas. Karena beliau kerap berbicara apa adanya, jika beliau marah maka beliau akan berbicara dengan meledak-ledak.

            Lantas apakah kita juga bisa mengikuti cara berorasi seperti Soekarno? Faktanya kita dapat mengikuti gayanya yang berkobar-kobar atau meledak-ledak. Selain itu kita juga harus mempunyai keberanian untuk berdiri di depan podium, karena dari sisi psikologi bahwasannya kita manusia adalah makhluk sosial, yang merasa nyaman dan aman jika menjadi satu dengan kerumunan. Oleh sebab itu ketika kita berada di depan kumpulan orang dan akan berbicara di depan pasti akan merasa takut, terutama takut untuk terlihat salah juga gagal.

Selain itu kita juga harus mempunyai wawasan yang luas, agar kita dapat berbicara lebih leluasa, lebih tepatnya agar semakin mudah untuk berimprovisasi dengan berdasarkan sudah menguasai materi atau bacaan yang akan disampaikan. Tapi faktanya bahwa tiap manusia mempunyai ciri khas atau gaya berbicaranya masing-masing, yang dimana gaya berbicara tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline