Ungkapan tahun politik pada 2018 rupanya memang sangat beralasan. Betapa tidak, 'panas'nya pertempuran masing2 paslon di 171 daerah secara serentak di Indonesia, sudah bisa dipastikan akan dipenuhi oleh beragam informasi hoax terhadap calon kompetitor terutama di timeline media sosial.
Namun bagaimana jika informasi hoax tersebut bisa membangun? Jangan keburu tertawa dahulu, karena saya hanya mengutip pernyataan dari Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Mayor Jenderal Djoko Setiadi.
Baiklah, sekarang mari kita tertawa bersama-sama!
Pernyataan bahwa ada jenis hoax yang bisa 'membangun' memang pernah dilontarkan oleh mantan Kepala Lembaga Sandi Negara Indonesia tersebut beberapa hari lalu.
Menggelikan? Iya! Bukan hanya pernyataan minim edukasi tersebut dikemukakan oleh seorang pimpinan yang membidani lembaga pertahanan sentral di Indonesia, yang harusnya sakral, namun juga pernyataan tersebut sontak saja memudarkan kredibilitas kepala BSSN (yang katanya memiliki anggaran sebesar 2 triliun rupiah) dalam persepsi masyarakat.
Lalu sebenarnya seperti apa sih hoax yang membangun itu?
Kalau saya sih setuju dengan trending topic di twitter yang saat ini sedang berlangsung. #HoaxYangMembangun terbesar itu berada di dalam tubuh lembaga anti rasuah kita, alias Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mengapa saya katakan begitu? Kita simak saja perjalanan KPK selama 14 tahun terakhir ini, adakah kasus-kasus mega korupsi yang benar-benar sudah dituntaskan? Jawabannya BELUM!
Tentunya saya tak' perlu lagi mengingatkan; "apa kabarnya kasus Pajak BCA yang hampir dilupakan?" Padahal kerugiannya tidak tanggung lho, 5 triliun lebih (mengutip situs tanyakpk.com)
Lalu bagaimana kabarnya para pengemplang Surat Keterangan Lunas (SKL) BLBI? Negara dirugikan ratusan triliun rupiah! Sekali lagi RATUSAN, bukan jumlah receh.
Hanya itu saja? Tentu tidak! Kasus dana talangan Bank Century yang konon melibatkan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia juga masih belum terlihat ujungnya. Masih jauh malah.