Lihat ke Halaman Asli

Gubuk Literasi SMAIS

Komunitas Literasi SMA Islam Sabilillah Malang

Kalah Bertaruh

Diperbarui: 6 Mei 2024   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penulis: Nasha Nadhifa Kurniawa

Kelas: X 2C

------------------

Malam ini aku kalah bertaruh dengan perasaanku sendiri. Langit juga tampak ikut meredup sebab arutala dipeluk hangat oleh kawanan awan. Jangan lupakan lampu kota temaram yang menemani perjalanan pulang menyedihkanku malam ini. Beberapa saat lalu aku baru saja dengan tegas menyatakan bahwa aku jatuh cinta pada seorang lelaki yang menemani hari-hariku selama tiga tahun terakhir. Aku bilang bahwasannya rasa itu ada, melebihi batas dari pertemanan yang sudah lama kami jalani.

Aku menyatakannya dengan harapan-harapan akan bermuaranya rasa yang menggebu didalam dada tapi sayangnya semua itu mesti dibuang jauh-jauh bersama kata pertemanan yang sudah kami lalui dalam waktu yang tak singkat.

Katanya, "Kamu jangan jatuh cinta sama aku."

Aku membalas, "Kenapa? Apa aku nggak pantas buat jatuh cinta sama kamu?"

Aku dilanda rasa kecewa dan malu yang membara. Disaat air mataku mulai lebih handal menguasai diri ini laki-laki itu melanjutkan kalimatnya.

Ia bilang, "Bukan. Aku yang nggak pantas untuk kamu cintai."

Laki-laki itu belum selesai disana meremukkan hatiku. Ia malah beranjak dan meraih buku-buku jemariku sembari memberikan kalimat-kalimat terakhir yang rasanya tak akan pernah bisa lepas dari kepalaku.

"Kamu jatuh cinta sama aku tapi sayangnya aku nggak akan pernah bisa. Teman itu lebih dari cukup buat aku, Ashritha."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline