Lihat ke Halaman Asli

Waru Sehelai

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

daun waru bergayut sehelai
terangguk berandai-andai
kawanannya gugur terberai
paripurna terjemput hujan merinai

seakan menunggu,
daun waru tetap di situ
laksana menanti,
menguning-pun tak kunjung mati

daun waru memilih anginnya
yang akan menanggalkannya
daun waru menyilahkan anginnya
yang akan menggugurkannya

kadang angin tak mengerti
menderu keras tanpa henti
memang angin tak ber-ampun
mengoyak helainya, tajam beruntun

daun waru seakan-akan letih
sesekali hilang walaupun masih
bertahan tertembus demi kasih
meliuk mengelabui angin, lunglai tertatih




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline